Marc Marquez menguji tiga Honda RC213V berbeda di Sepang dan membandingkannya karena ia sudah lama absen di atas motor. Salah satu yang dites adalah sayap berprofil dobel.
Oleh: Franco Nugnes , Featured writer Diterjemahkan oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 6 Feb 2022 12.48
Selama dua hari tes pramusim MotoGP 2022 di Sepang, Malaysia, Sabtu-Minggu (5-6/2/2022), pembalap Repsol Honda tersebut mencoba tiga sasis berbeda, dua motor 2022 dan satu versi 2021, dengan dua set peranti aerodinamika berbeda.
Seperti diketahui, Marquez melewatkan tes resmi di Jerez, Spanyol, pada November tahun lalu. Karenanya, ia tidak sempat menilai sayap baru di kedua sisi fairing.
Di Sepang, Marquez kali pertama mencoba sayap versi lama yang berprofil tunggal, single wing. Kemudian, ia menjajal Honda RC213V dengan sayap berprofil dobel.
Rekan setimnya, Pol Espargaro sudah menguji sayap berprofil dobel ini di Andalusia (Jerez) dan ia terus memakainya sampai tes di Sepang.
Para teknisi Honda memang terus menggali dan menganalisis peranti aerodinamika pada RC213V. Salah satunya dengan mendesain sayap yang rumit demi meningkatkan beban vertikal pada bagian depan motor untuk menghindari efek wheelie (ban depan terangkat) saat akselerasi.
Solusi yang diadopsi para teknisi Honda Racing Cirporation (HRC) di Jepang adalah mendesain sayap depan dengan dua profil yang agak mengarah ke bawah. Bagian atas dan bawah sayap lebih rapat daripada versi lama yang lebih terbuka seperti versi sebelumnya.
Sayap bagian atas agak bengkok sementara area pangkal lebih runcing dan ditempatkan sejajar dengan airbox (lubang saluran udara) di bagian depan fairing, mengikuti konsep sebelumnya.
Sayap dengan profil dobel ini diyakini mampu menghasilkan aliran udara yang berguna untuk menambah beban di bagian depan, tanpa membuat koefisien drag (hambatan udara) meningkat secara berlebihan.
Marc Marquez menguji komponen ini untuk kali pertama setelah dirinya kembali ke atas motor, dan mencoba menemukan lagi performa terbaik tahap demi tahap.
Seperti diketahui, setelah mengalami cedera lengan yang sangat parah, belakangan juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) itu juga bermasalah dengan penyakit yang disebut diplopia (penglihatan ganda).
Rangkaian problem fisik inilah yang membuat pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 28 tahun lalu, tersebut terlihat kesulitan saat kembali ke atas Honda RC213V di Sepang.
Pada hari pertama, setelah sempat terjatuh, Marc Marquez hanya menempati peringkat kedelapan dengan waktu lap 1 menit 59,287 detik. Ia tertinggal hingga 0,916 detik dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing) yang menjadi pembalap tercepat.
Sedangkan pada hari terakhir, Minggu (6/2/2022), Marc Marquez tidak beranjak dari P8 meskipun waktu lapnya membaik menjadi 1 menit 58,332 detik dan terpaut 0,210 detik dari Enea Bastianini (Gresini Racing) di posisi pertama.