BabatPost.com-Hasil imbang 1-1 dengan Persija Jakarta tadi malam, memang tidak menggoyahkan posisi Arema FC di puncak klasemen. Namun, hasil imbang pada laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar itu, membuat Arema merasa tak nyaman.
Pasalnya, dengan koleksi 48 poin, Singo Edan-julukan Arema FC hanya unggul dua poin dari Bhayangkara FC. Nah, jika malam nanti Bhayangkara FC bisa mengalahkan Persib Bandung, maka Arema harus rela turun singgasana.
Pada laga tadi malam, Arema sempat tertinggal lewat gol Marko Simic pada menit ke-40. Namun, Arema bisa menyamakan skor melalui gol salto Carlos Fortes (57’).
Ini adalah gol ke-12 yang dilesakkan Fortes di pentas BRI Liga 1 2021-2022. Dia hanya tertinggal tiga gol dari top scorer sementara Ilija Spasojevic. Hasil imbang ini juga memperpanjang rekor Arema FC. Mereka belum tersentuh kekalahan dalam 20 pertandingan terakhir.
Di sisi lain, hasil imbang ini sudah cukup lumayan bagi Persija. Maklum, tim berjuluk Macan Kemayoran itu dilanda krisis amunisi. Tujuh pemain Persija plus dua pelatih harus menjalani karantina.
Mereka adalah Andritany Ardhiyasa, Maman Abdurahman, Samuel Christianson Simanjuntak, Ismed Sofyan, Makan Konate, Ferarri, Ryuji, Sudirman (pelatih kepala) dan Ahmad Fauzi (pelatih kiper).
‘’Kami sudah melakukan apa pun. Kami hanya dapat satu poin. Tapi pemain sudah bekerja keras,’’ kata Eduardo Almeida, pelatih Arema FC.
Pelatih asal Portugal ini membeberkan gesture dirinya yang terlihat marah di babak kedua.
‘’Saya marah karena lawan tidak bermain sepak bola dengan bagus. Mereka mengulur-ulur waktu. Jatuh, seakan-akan tidak ingin menang. Ini saya tidak suka. Harusnya semua tim, ayo bermain sepak bola. Jika menang ya menang. Jika kalah ya kalah,’’ kecamnya.
Tapi, tudingan ini dibantah Ferdiansyah selaku asisten pelatih Persija. “Itu bukan taktik kita. Banyak problem di pemain. Ada beberapa pemain hamstring. Mereka tidak mau diganti, berjuang terus. Itu bukan taktik saya. Pemain memang punya masalah,’’ jelas Ferdiansyah.