Joan Mir Jelaskan Mengapa Suzuki Mampu Cepat di Sepang

Joan Mir memang tidak sempurna saat mencatat waktu lap pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Sepang, Malaysia. Namun, ia senang dengan performa Suzuki.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 6 Feb 2022 11.45

Pada hari terakhir tes pramusim, Minggu (6/2/2022), juara dunia MotoGP 2020 mencatat waktu lap 1 menit 58,529 detik untuk berada di P12. Pembalap Suzuki Ecstar itu terpaut 0,398 detik dari Enea Bastianini (Gresini Racing) yang menjadi pembalap tercepat.

Pada sesi pertama sehari sebelumnya, Mir menempati peringkat ketujuh namun waktu lapnya (1 menit 59,067 detik) lebih buruk dibanding sesi kedua.

Rekan setim Mir, Alex Rins, mampu mencetak waktu lap lebih baik. Setelah berada di P3 sesi pertama (1 menit 58,471 detik), Rins memperbaiki waktu lapnya pada hari terakhir (1 menit 58,261 detik) untuk berada di P4. Rins terpaut hanya 0,130 detik dari Bastianini.

Kepada sejumlah wartawan beberapa saat sebelum tes berakhir, Mir mengaku puas dengan kinerja para teknisi Suzuki, khususnya untuk kecepatan balap (race pace).

“Dua hari tes di Sepang memang tidak cukup. Kini, kami harus pergi ke Mandalika,” ucap Mir mengacu tes pramusim kedua di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia, 11-13 Februari mendatang.

“Namun sepanjang dua hari tes di Sepang kami bisa memahami banyak hal. Saya merasa lebih baik dan kuat saat turun dengan ban lama (bekas). Ini sebuah kemajuan.”

Suzuki GSX-RR selama ini kurang cepat untuk melibas satu lap. Itulah mengapa baik Mir maupun Rins kerap kesulitan di kualifikasi yang berujung pada posisi grid start yang buruk.

Mir menjelaskan, suhu trek Sepang sedikit lebih rendah (karena hujan) dibanding Sabtu lalu. Karena itulah ia memilih ban depan berkompon lunak (soft) karena menilai akan memberi sesuatu yang lebih.

“Namun, pada start pertama saya membuat dua kesalahan. Saya kecelakaan dua kali dan tidak bisa mencatat waktu lap,” tutur Mir.

Saat menghentikan tes, Mir pun memutuskan mempertahankan ban depan. Tetapi, hal itu membuatnya kesulitan mengendalikan motor. Bagian depan Suzuki GSX-RR menjadi tidak stabi dan tidak mampu menekan saat pengereman keras.

“Lalu, kami menukar ban lunak dengan keras (hard) untuk depan, sama seperti ban belakang saat kami melakukan time attack sebelumnya. Jadi, masih ada ruang untuk perbaikan. Saya puas karena ritme kami bagus,” tutur Mir.

“Motor ini cepat, juga karena Alex (Rins) mampu mencatat waktu lap bagus. Saya kira time attack bukan masalah besar bagi kami saat ini. Kami berkembang pesat.”

Saat disinggung soal mesin, Mir menjelaskan bahwa pada putaran bawah, Suzuki GSX-RR masih salah satu yang terbaik. Karakternya cukup serupa dan aliran tenaga juga sangat mirip.

Terkait tes di Mandalika, Joan Mir mengungkapkan bila dua hari pertama akan dipakai untuk pengenalan sirkuit. Suzuki akan terus menguji aerodinamika dan beberapa komponen pada sasis untuk mendapatkan kombinasi terbaik dari sasis dan lengan ayun (swingarm).

 

Related posts