Duo pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins dan Joan Mir, finis P3 dan P7 pada hari pertama tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia. Mereka pun memiliki sejumlah evaluasi.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 5 Feb 2022 15.33
Pada Sabtu (5/2/2022), Rins berhasil menempati peringkat ketiga setelah hanya terpaut 0,1 detik dari pembalap tercepat, Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team). Sedangkan juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir tertinggal 0,696 detik di P7.
Setelah tes, Rins mengakui mampu mendapatkan kecepatan bagus sejak awal sesi dan mampu dipertahankannya. Selain hasil positif tersebut, Rins juga mencoba beberapa hal lain pada Suzuki GSX-RR terbaru. Secara umum, Rins menyebut dirinya puas.
“Untuk mesin, dari data terlihat adanya peningkatan tenaga (power). Sedangkan untuk aerodinamika, masih ada beberapa detail yang harus disempurnakan. Dua sayap baru tidak bekerja sebagaimana mestinya,” kata pembalap asal Spanyol itu seperti dikutip GPOne.com.
Rins pun mengungkapkan apa saja yang ingin diperbaikinya sepanjang tes dua hari di Sirkuit Sepang ini. Salah satunya adalah ingin memiliki kecepatan lebih baik saat keluar tikungan.
Di sektor pertama Sepang yang terdiri dari beberapa tikungan lambat, para pembalap lain mampu mempertahankan ban tetap di permukaan aspal. Sedangkan kami kesulitan melakukannya. Kami masih harus bekerja keras untuk mengatasi ini,” kata Rins.
Alex Rins menilai, secara umum Suzuki GSX-RR versi 2022 sudah bagus. Mesin sudah jelas mengalami peningkatan.
“Kami juga menguji sasis baru dengan sejumlah komponen berbahan karbon. Namun kami masih harus mengujinya lagi untuk mendapatkan data lebih banyak,” ucap Alex Rins.
Rekan setim Rins yang juga kompatriotnya, Joan Mir, secara umum juga puas dengan performa motor prototipe terbaru Suzuki yang akan diturunkan pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
“Paling penting saat ini adalah mendapatkan feeling yang tepat lagi di atas motor,” tutur pembalap yang menempati peringkat ketiga klasemen akhir MotoGP 2021 itu.
“Pada tes ini kami mencoba beberapa komponen baru, seperti fairing dan sasis. Kesulitannya adalah menemukan keseimbangan yang pas di antara semua elemen tersebut.
“Saat awal-awal tes, menentukan setelan sistem elektronik sangatlah sulit. Butuh lebih banyak waktu dan ini masih harus kami upayakan. Tetapi, saya bisa bilang puas dengan hasil sejauh ini.”
Seperti Rins, Mir juga sempat menguji sejumlah sasis. Kendati begitu, ia memiliki sejumlah masukan terkait opsi sasis yang dimiliki Suzuki saat ini.
“Satu sasis lebih stabil saat pengereman tetapi saat menikung tidak bisa optimal. Sementara sasis lain justru sebaliknya,” ujar pembalap berusia 24 tahun tersebut.
Di sisi lain, Joan Mir mengakui kemajuan besar yang sudah dilakukan Suzuki pada GSX-RR versi teranyar ini ada pada mesin baru. Mir menyebut, mesin empat silinder segaris (inline-4) 1.000 cc milik di bodi Suzuki GSX-RR saat ini memiliki potesi bagus.
“Meskipun begitu, saat ini saya tidak terlalu yakin dengan posisi kami. Lebih baik tidak menargetkan kemenangan terlalu dini. Pengembangan sudah dibuat tanpa mengorbankan karakter dari motor,” tutur Mir.
Joan Mir juga belum bisa memastikan apakah mesin anyar pada Suzuki GSX-RR 2022 ini bakal cukup kompetitif sehingga lebih memudahkannya dibanding tahun lalu.
“Sulit untuk dikatakan. Saya kira saat semua komponen mampu bekerja sesuai program, barulah kami memiliki gambaran terkait situasi dan posisi,” ucap Joan Mir.
“Namun, mulai musim depan, kami akan memakai sistem peninggi-rendah bodi motor (ride height adjuster) yang sudah selangkah lebih maju dibanding tahun lalu.”