Salah satu prioritas project leader Suzuki MotoGP, Shinichi Sahara, adalah membereskan perpanjangan kontrak Alex Rins dan Joan Mir. Namun, ia belum pasti memimpin proses negosiasi.
Oleh: Xaveria Yunita , Editor Co-author: Oriol Puidgemont 5 Feb 2022 12.45
Kontrak kedua pembalap tersebut akan habis akhir musim nanti. Walaupun prestasi mereka kurang memuaskan tahun lalu, sosok mereka tetap penting.
Mir kehilangan juara dunia MotoGP atas Fabio Quartararo. Pembalap 24 tahun tersebut merosot ke peringkat ketiga.
Sedangkan, Rins yang tembus tiga besar MotoGP 2020, tak menginjak podium sama sekali sehingga terlempar ke peringkat ke-13.
Kendati demikian, tim Jepang itu tetap mempercayai kedua rider tersebut. Apalagi belakangan terdengar selentingan kalau Mir masuk radar Honda.
Kekecewaan Mir terhadap performa GSX-RR 2021 bisa membawanya ke tim lawan. Nah, untuk mencegah kemungkinan terburuk itu, Suzuki pun memproses pembaruan kontrak.
“Suzuki ingin mempertahankan Joan dan Alex dan kami sudah menginformasikan kepada mereka. Tapi pada titik ini, hal terpenting bagi kami adalah bisa memberikan mereka motor sangat kompetitif,” ujarnya kepada Motorsport.com Spanyol.
“Dengan itu, kami harap bisa menjadi kandidat pemenang titel kembali. Sekarang, saya tidak fokus oada negosiasi dengan mereka, melainkan performa motor.”
Saat ditanya apakah Sahara akan memimpin negosiasi dengan kedua pembalap, dia menjawab, “Saya tidak bisa menjamin itu. Semoga bisa segera menjawab pertanyaan Anda ketika saat itu tiba.”
Isu seputar manajer baru pengganti Davide Brivio masih mengundang penasaran. Akhir musim lalu, tersiar rumor kalau Suzuki telah menemukan kandidat dan segera diresmikan.
Kehadiran sosok sentral tersebut jadi pertimbangan Mir untuk memperbarui kontrak. Namun hingga tes pramusim pertama dimulai, belum ada tanda-tanda apa pun.
Sahara menjelaskan proses pemilihan sedang berlangsung dan ternyata lebih lama dari perkiraan.
“Ternyata proses butuh waktu lebih lama daripada yang dibayangkan atau yang kami inginkan. Kami masih bernegosiasi dengan beberapa kandidat, tapi kami belum menutupnya,” tuturnya.
“Saya belum bisa berkata banyak agar tidak berkompromi dengan semua yang terlibat. Tapi ya, idenya masih memasukkan manajer tim.”
Davide Brivio masih jadi favorit penggemar untuk kembali mengisi kursi yang ditinggalkannya akhir musim 2020. Pria Italia itu menerima jabatan sebagai direktur balap Alpine F1.
Restruktrisasi yang dilakukan Alpine bisa saja membawa Brivio ke Suzuki kembali. Sahara pun tidak menutup kemungkinan itu.
“Saya mendengar tentang perubahan di Alpine, tapi saya tidak tahu detailnya. Saya tidak akan mengatakan apa pun tentang nama yang mungkin. Faktanya, siapa pun bisa saja jadi manajer tim baru kami (tertawa).”