Bagi pembalap dan tim, tes pramusim sangat vital artinya. Inilah waktu tepat untuk menemukan set-up terbaik, yang akan memiliki dampak besar di akhir kejuaraan dunia MotoGP.
Oleh: Scherazade Mulia Saraswati , Editor 4 Feb 2022 07.30
Usai menjalani tes resmi di Jerez pada November lalu, rombongan paddock MotoGP menyambangi Sirkuit Sepang guna melanjutkan pengembangan paket motor terbaru.
Ada dua uji coba. Yang pertama Shakedown Test. Ini khusus diperuntukkan test rider, rookie, serta tim yang masih memiliki konsesi seperti Aprilia.
Setelah itu, seluruh pembalap dan tim bakal melalui Tes Resmi yang dijadwalkan berlangsung dua hari, pada 5-6 Februari akhir pekan ini.
Tuntas merampungkan uji coba tersebut, rombongan MotoGP akan menuju Pertamina Mandalika International Street Circuit untuk Tes Resmi kedua dari 11 sampai 13 Februari minggu depan.
Pertanyaannya kemudian adalah mengapa tes pramusim itu penting?
Untuk menjawabnya, perlu mengetahui lebih dulu bahwa setiap tes berlangsung tiga hari. Setiap harinya memiliki dua sesi yang berbeda, pagi dan sore.
Lintasan dibuka tidak lebih dari delapan jam. Kemudian, jumlah waktu sangat terbatas. Jadi, menyiapkan motor bukanlah tugas yang mudah.
Cuaca juga memainkan faktor penting. Para pembalap dan tim jelas berharap kondisinya bagus, serta tidak ada masalah teknis. Biasanya mereka memiliki sejumlah lap untuk mencoba motor yang akan digunakan sepanjang musim.
Aspek penting lainnya adalah mencoba semua komponen elektronik. Pada hari terakhir, pembalap kerap melakukan long run (simulasi balapan) dengan jarak dan kecepatan yang sama seperti balapan Grand Prix.
“Kami harus bekerja sangat keras selama libur musim untuk bersiap-siap demi kejuaraan. Setiap tes berbeda. Setiap tahun berbeda. Satu tahun, Anda memiliki masalah ini. Dan tahun berikutnya mungkin sama sekali berbeda,” tutur Dani Pedrosa, yang sekarang berprofesi test rider KTM, mengutip redbull.com.
Apa yang sebenarnya ingin dicapai dalam tes pramusim MotoGP? Setiap pembalap dan tim memiliki misi. Begitu pula halnya pemasok ban atau suspensi. Tujuannya adalah motor untuk awal musim baru. Para rider bekerja sama dengan para teknisi untuk menemukan set-up terbaik.
Barisan pabrikan juga akan membawa suku cadang dan komponen anyar, atau pengembangan kembali spare part yang ada untuk diuji coba.
“Tim bekerja sangat keras sehingga ini adalah waktu terburuk dalam musim. Tetapi Anda harus kuat. Anda harus menemukan set-up yang baik untuk motor. Terkadang tim masih baru, Anda tidak dalam kondisi terbaik, maka Anda perlu waktu untuk bersiap,” ucap pembalap Honda, Marc Marquez.
Sebelum tes pramusim digelar, tim-tim telah menyusun daftar program pengujian. Mereka sudah menetapkan jadwal untuk menguji coba semua komponen dan suku cadang baru.
Selain itu, pemasok ban MotoGP, Michelin, juga ikut bekerja keras dalam menyempurnakan produk mereka, dengan selalu membawa kompon anyar ke sesi pengujian.
Pada akhir tes hari pertama dan kedua, tim bakal mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan dan menyelesaikan jadwal untuk hari berikutnya.
Lalu, usai hari terakhir rampung, pabrikan mengumpulkan semua informasi dan menggunakannya untuk meningkatkan motor sebelum tes berikutnya.
Dengan kata lain, tes pramusim dapat dianggap berhasil jika pembalap telah mampu mengkomunikasikan feeling mereka secara efektif pada motor.
Juga tim telah dapat menggunakan informasi ini untuk mengatur motor sesuai dengan gaya berkendara si pembalap. Karena itulah, komunikasi antara pembalap, tim, dan pabrikan harus sangat baik.