BabatPost.com-Tidak ada yang mengeluh kelelahan sepanjang 90 menit. Atau mengerang kesakitan ketika dijegal maupun mendapat benturan keras dari lawan. Ya, 11 pemain Persebaya Surabaya tadi malam bertanding spartan ketika melawan PSIS Semarang di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
Samsul Arif dkk sadar, pelatih Persebaya Aji Santoso berharap banyak kepada mereka. Sebab, Aji minim pilihan di bangku cadangan. Hanya punya empat pemain pengganti. Satu di antaranya kiper dan tiga lainnya jarang dimainkan.
Persebaya kembali harus merasakan dampak persebaran virus korona. Jika ketika melawan PSS Sleman pada 29 Januari lalu tiga pemainnya absen karena terpapar, tadi malam justru hasil tes PCR sebagian besar skuad positif.
Awalnya menyisakan 13 pemain. Beruntung, hasil tes PCR kemarin (2/2) pagi, dua dari tiga pemain yang sebelumnya absen karena Covid-19 sudah negatif. Yakni, Reva Adi dan Akbar Firmansyah. Akhirnya, Persebaya punya 15 pemain untuk bertanding melawan PSIS.
Walau dengan skuad sangat terbatas, Green Force berhasil merebut satu poin atas PSIS. Menahan imbang tanpa gol lawan yang juga harus kehilangan empat pemainnya karena positif. Termasuk striker asingnya, Cauvanagh Walsh.
Aji mengungkapkan, bermain dengan komposisi darurat sangat sulit. Dia tidak punya pilihan banyak meski beberapa pemain andalan dari timnas Indonesia seperti Marselino Ferdinan dan Ricky Kambuaya bisa bermain.
’’Saya tidak melakukan pergantian karena hanya ada tiga gelandang dan satu kiper saja. Tidak ada cadangan pemain belakang,’’ ungkapnya.
Tadi malam pun winger asingnya, Bruno Moreira, sedikit dipaksakan bermain 90 menit. Pemain asal Brasil itu sempat mengeluh sakit di tulang rusuknya ketika berbenturan dengan pemain lawan. ’’Dalam kondisi normal, mungkin akan ada 2–3 pergantian pemain yang saya lakukan,’’ ujarnya.
Meski bermain serba kekurangan, Aji mengaku sangat puas dengan apa yang terjadi di lapangan. Puas pemainnya masih bisa mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang. ’’Kami juga tidak dinaungi keberuntungan. Ada tiga peluang yang seharusnya bisa jadi gol,’’ tuturnya.
Samsul Arif sependapat dengan sang pelatih. Dia menuturkan, seharusnya Persebaya bisa menang. ’’Tapi, kami bersyukur dapat satu poin,’’ katanya.
Samsul mengaku, tidak mudah bagi dirinya dan pemain lain ketika harus berada di lapangan selama 90 menit dalam kondisi seperti tadi malam. ’’Hanya masalah mental saja. Sulit saya bermain dengan kehilangan rekan-rekan. Sulit untuk fokus. Tapi alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik,’’ ungkapnya.
Sementara itu, pelatih PSIS Dragan Djukanovic mengatakan, pertandingan melawan Persebaya sangat sulit. Lawan kuat dan punya pemain cepat meski bertanding dengan keterbatasan. ’’Secara taktikal, anak-anak bermain bagus. Hanya saja, masalah terbesar kami adalah sulit mencetak gol,’’ terangnya.