Marco Palmerini selaku kepala teknisi test rider Ducati, Michele Pirro, menjelaskan fungsi kotak ini pada knalpot Desmosedici GP, motor andalan pabrikan Italia itu di MotoGP.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 3 Feb 2022 15.24
Selama ini, banyak pertanyaan di media sosial terkait fungsi kotak kecil pada knalpo Ducati Desmosedici GP. Sebenarnya ini komponen yang sudah lama dipakai motor-motor prototipe untuk MotoGP keluaran pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu.
Seperti biasa, saat sesuatu ramai diperbincangkan, banyak pula jawaban namun dari sumber-sumber yang tidak jelas asalnya.
Salah satunya, kotak tersebut berfungsi membatasi volume yang dikeluarkan knalpot agar sesuai regulasi MotoGP yang maksimum 130 desibel (db) pada 5.500 rpm.
“Fungsi alat ini sangatlah jelas. Itu katup pada knalpot (exhaust valve),” tutur Palmerini yang mendampingi Pirro di sela-sela Shakedown Test MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, awal pekan ini.
Palmerini pun menjelaskan, pada motor-motor bermesin 2-tak, kinerja knalpot sangat dipengaruhi seberapa besar aliran tekanan dari gas buang.
“Dengan tambahan katup-katup pada motor bermesin 4-tak, knalpot kini memiliki fungsi lain. Bukan rahasia lagu bila peranti ini mampu meningkatkan engine brake,” tutur Palmerini.
“Pada praktiknya, komponen ini bekerja dipadukan dengan sistem elektronik dari unit kontrol. Tentunya dengan mengacu pada beberapa parameter.”
Sederhananya, fungsi exhaust valve ini adalah alat untuk menahan aliran gas buang sehingga meningkatkan torsi negatif dari mesin pada bukaan gas rapat (close throttle).
Mekanisme ini membantu mesin mengurangi kecepatan ban belakang sehingga meningkatkan performa saat pengereman, yang membantu pembalap saat melibas tikungan.
Aktifasi yang tepat dari exhaust valve ini bisa membantu menekan suspensi depan saat melibas tikungan, mengubah geometri sehingga mempermudah pembalap agar bisa lebih cepat di tikungan.
Sistem exhaust valve ini dibuat dari bahan titanium alloy khusus yang harus mampu bertahan pada suhu lebih dari 900 derajat Celsius dan tekanan di atas 5 bar.
Palmerini menambahkan, Ducati sejak lama sudah bekerja sama dengan Akrapovic untuk urusan saluran gas buang ini. Namun, Palmerini tidak menjelaskan detail siapakah yang memiliki ide untuk mendesain katup knalpot ini.
“Akrapovic membuat knalpot, tentu saja mengacu pada desain (dan karakter mesin) dari pabrikan,” ucap Palmerini.
Lebih jauh Palmerini juga menjelaskan bila exhaust valve ini sama sekali tidak membantu mengurangi suara knalpot. Bahkan pada situasi tertentu, seperti saat membuka maupun menutup gas.
“Tidak sama sekali. Suara (knalpot) sudah dihitung ada di 130 db dan itu bisa dicek lewat sound level meter dengan posisi tertentu: sekira sejauh 50 cm dengan sudut 45° dari knalpot,” ucap Palmerini.
“Anda harus berada di area terbuka, paling tidak 10 meter dari dinding pembatas trek atau benda penghalang lain (yang akan memungkinkan suara membias).
“Kecepatan pada 5.500 rpm, pada mesin-mesin ini, tidak mudah untuk distabilkan. Jadi, ada toleransi dan itu bisa dilakukan dengan mapping khusus. Ini karena putaran mesin yang tinggi otomatis suara akan meningkat.”