Pembalap Pata Yamaha, Toprak Razgatlioglu, mengatakan dirinya ingin mengikuti jejak manajernya, Kenan Sofuoglu, yang meraih lima gelar juara dunia.
Razgatlioglu menjadi perbincangan banyak orang setelah berhasil mengalahkan Jonathan Rea dalam perebutan gelar World Superbike 2021.
Bahkan, namanya dikaitkan dengan tim Yamaha di MotoGP, sebelum pabrikan Jepang tersebut mengonfirmasi susunan pembalap untuk musim ini.
Namun, kemampuan pembalap asal Turki itu di atas YZF-R1 tak dapat diragukan lagi. Ia menjadi satu-satunya rider yang konsisten memberikan perlawanan ketat kepada Rea.
Pasalnya, sejak 2015-2020, tak ada yang mampu menandingi kekuatan Jonathan Rea dan Kawasaki untuk mendapatkan gelar juara dunia.
Tetapi, kesuksesan itu tak membuat Toprak Razgatlioglu merasa jemawa dan memiliki tetap bersikap seperti biasanya.
“Saya masih sama seperti dahulu. Setelah memenangi gelar juara dunia saya masih bersikap seperti biasanya, itu tidak mengubah hidup saya,” kata Razgatlioglu kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya tetap jadi diri sendiri seperti sebelumnya. Saya juga tidak memiliki kegiatan lainnya di luar balap motor.
“Saya tetap mengunjungi trek Kenan untuk berlatih, setelah itu saya kembali ke rumah untuk beristirahat. Sepanjang hidup saya selalu seperti itu. Mungkin sekarang saya berharap dapat memiliki waktu untuk liburan.”
Tahun ini, putra stuntman tersebut akan menggunakan nomor #1 yang sebelumnya menempel di motor Rea selama enam tahun berturut-turut.
Namun, pembalap 24 tahun itu juga tak akan meninggalkan nomor #54 begitu saja yang telah menemaninya sampai sejauh ini.
“Saya menggunakan nomor #54 yang sebelumnya digunakan Kenan. Tapi, setelah menjadi juara dunia, kami berdiskusi untuk menggunakan nomor #1,” ujarnya.
Toprak Razgatlioglu merupakan salah satu pembalap Turki yang tumbuh besar dari akademi balap yang didirikan oleh Kenan Sofuoglu.
Juara baru WSBK itu mengaku senang bisa berkembang di akademi tersebut karena terasa sangat kekeluargaan.
“Ya, ini seperti sebuah keluarga besar. Kenan memang manajer saya, tapi dia juga seperti kakak saya. Kami memiliki hubungan yang sangat istimewa.
“Ini juga tidak terasa seperti akademi, kami semua berteman dan selalu bersama. Jelas, saya ingin menjadi seperti dia, yang memenangi lima gelar juara dunia. Kami berlatih bersama, ini sangat bagus.
“Di Turki juga hanya ada satu trek, tapi saya tidak berlatih sendirian, ada juga Deniz Oncu dan Can Oncu. Kami semua berlatih bersama dan setiap harinya kami mempelajari hal baru.”