Ketegangan antara Remy Gardner dan Raul Fernandez yang menjadi rekan setim di Tech3 KTM makin mereda menjelang dimulainya musim baru MotoGP.
Remy Gardner dan Raul Fernandez menjadi rekan setim sejak Moto2 2021, dan keduanya telah bertarung memperebutkan gelar juara dunia hingga akhir musim.
Putra Wayne Gardner berhasil keluar sebagai juara dunia Moto2 musim lalu dengan meraih lima kemenangan. Sementara Fernandez mampu menyabet delapan kemenangan, dan hanya tertinggal empat poin dari rekan setimnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com edisi Spanyol, Fernandez melontarkan pernyataan terhadap KTM Ajo dan Gardner, ia mengklaim bahwa tim tersebut lebih banyak membantu pembalap asal Australia itu, dan mengatakan ia seorang juara moral.
Remy Gardner mengklaim pernyataan Raul Fernandez adalah omong kosong ketika mereka melakukan tes pertama di atas motor MotoGP di Jerez, November lalu.
Namun, ketegangan tersebut terus mereda sejak saat itu, dengan Fernandez menegaskan hubungannya dengan Gardner luar biasa, meski mereka tidak berteman.
“Ini seperti musim lalu. Kami bukan teman, tetapi jika kami perlu pergi bersama untuk makan malam, kami akan melakukannya,” kata Fernandez.
“Bagaimanapun, masa lalu adalah masa lalu dan sekarang saya benar-benar fokus pada proyek luar biasa ini bersama KTM.
“Saya sangat, sangat senang tinggal bersama KTM untuk tahun ini.
“Saya benar-benar fokus untuk mencoba meningkatkan motor dan saya tidak memikirkan masa lalu. Saya memikirkan diri saya sendiri dan jika membutuhkan sesuatu, saya akan mencoba untuk berkembang.”
Bos KTM, Pit Beirer, mengatakan ketegangan antara Remy Gardner dan Raul Fernandez merupakan hal biasa, mengingat apa yang mereka perjuangkan di musim lalu.
Tapi, Beirer menegaskan kedua pembalap tersebut memiliki hubungan baik dan siap bekerja sama untuk membantu tim meraih hasil terbaik.
“Ya, maksud saya ketika Anda memiliki dua pembalap fantastis yang mengejar target yang sama, akan ada beberapa gesekan,” kata Beirer.
“Ini yang harus kami pelajari sebagai sebuah grup dalam banyak disiplin ilmu. Jika Anda memiliki juara yang ingin menang, mereka melangkah jauh dan pada akhirnya mereka hanya mencoba membawa tim ke pihak mereka.
“Tapi, tentu saja kami sebagai pabrikan, dan terutama di pihak Aki Ajo, kami mencoba membantu semua pembalap.
“Mereka seperti anak-anak kami sendiri dan pada akhirnya, di trek mereka harus bertarung habis-habisan.
“Jadi, saya pikir hal terbaik yang harus dilakukan pada saat itu adalah tidak berkomentar dan membiarkan mereka tetap tenang karena para pembalap memiliki banyak tekanan pada diri mereka sendiri.
“Tentu saja, ketika Anda memiliki kejuaraan, satu orang sangat senang karena dia baru saja memenangi itu dan yang lain kehilangan.
“Raul tidak senang pada saat itu, ini jelas. Tapi, saya bisa memastikan sekarang baik-baik saja karena kami memiliki pertemuan di Austria dan keempat pembalap duduk di satu meja, dan semua manajer tim.
“Namun tentu saja, para pembalap akan memiliki target yang sama, mereka ingin menjadi yang lebih baik.”