Peraih dua gelar juara dunia MotoGP, Casey Stoner, mengaku tak masalah jika kedua putrinya ingin menjadi pembalap, tapi ia lebih menyarankan untuk jadi atlet golf.
Stoner menjadi salah satu pembalap dengan karier yang singkat, tapi telah meraih kesuksesan yang membuat namanya pantas disandingkan dengan rider besar.
Melakoni debut di MotoGP bersama LCR Honda pada 2006, tahun berikutnya ia bergabung dengan Ducati dan berhasil menjadi juara dunia.
Pria asal Australia itu juga menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menaklukkan ganasnya motor Ducati Desmosedici GP.
Setelah empat tahun memperkuat Ducati, Casey Stoner kembali ke Honda dengan menjadi bagian dari tim pabrikan pada 2011.
Stoner pun memberikan gelar juara kepada Honda setelah terakhir kali diberikan oleh Nicky Hayden pada 2006.
Namun, pada Mei 2012, Stoner membuat pengumuman mengejutkan dengan memutuskan pensiun di akhir musim. Alasan pribadi dan kesehatan menjadi faktor terkuatnya untuk meninggalkan kejuaraan lebih cepat.
Stoner saat ini memiliki dua orang anak perempuan, Alessandra dan Caleya, yang lahir pada 2012 dan 2017.
Tetapi, ia tak membatasi keinginan putrinya jika ingin mengikuti jejak sebagai pembalap. Hanya saja, ia ingin mereka memiliki aktivitas olahraga yang tak menguras fisik.
“Saya bisa mengatakan bahwa kompetisi bukan menjadi kekuatan utama mereka sejauh ini,” kata Stoner.
“Kami menghabiskan banyak waktu di rumah sepanjang pandemi virus corona. Ya, keduanya senang mengendarai motor kecil di halaman rumah. Tapi, terkadang mereka tak menyukainya.
“Sejujurnya, mereka tidak terlalu tertarik dengan dunia balap motor. Itu juga bukan sebuah karier yang mudah.
“Ini sangat menuntut, khususnya pada tubuh. Di sisi lain, saya akan mendukung mereka, jika mereka ingin menjadi pembalap.”
Casey Stoner menegaskan jika salah satu atau kedua putrinya ingin menjadi pembalap, maka dirinya sendiri yang akan turun langsung untuk melatih.
Pasalnya, Stoner telah melalui banyak momen sulit dalam perjalanannya menjadi seorang pembalap dunia dan ia khawatir apa yang didapatkannya tidak dipelajari oleh orang lain.
“Jika mereka ingin jadi pembalap, tentu saja saya ingin mereka belajar langsung dari saya, bukan suatu saat nanti di balapan. Saya tidak ingin mereka bersama seseorang yang mungkin pengetahuan tentang motor lebih sedikit dibandingkan saya,” ujarnya.
“Jika saya bisa memilih jenis olahraga untuk mereka, mungkin golf atau semacamnya. Saya ingin memilih karier dengan jangka panjang, yang tidak terlalu merusak tubuh.”