BabatPost.com-Liga 3 Nasional dimulai 6 Februari nanti. Persida Sidoarjo akan berlaga di Stadion Benteng, Tangerang. Skuad direncanakan berangkat dua hari sebelum kickoff (4/2).
Namun, ada masalah sebelum Persida terjun dalam kompetisi. Apa itu? ’’Pemain dan pelatih sampai sekarang belum menerima gaji bulan ini (Januari, Red),’’ kata pelatih Persida Istiko Hadi kepada Jawa Pos.
Istiko menjelaskan, gaji pemain dan pelatih biasanya diterima pada awal bulan. Misalnya, gaji Januari, harusnya sudah diterima pada 1 Januari.
’’Tapi, semakin ke sini semakin telat. Dulu selalu pas dibayar awal bulan, terus sempat dibayar setiap tanggal 20. Tapi, untuk gaji kali ini, sampai akhir bulan kok belum dibayarkan juga,’’ keluhnya.
Padahal, sebelumnya pembayaran gaji selalu tepat waktu. Ini adalah kali pertama adanya keterlambatan pembayaran gaji. Sejatinya, Istiko memaklumi hal tersebut. Apalagi, kondisi finansial tim Liga 3 memang tidak sebaik tim profesional.
’’Tapi, ini kan sudah mau kompetisi. Banyak yang tanya, kapan (gaji, Red) dibayar? Jelas ini berpengaruh besar kepada mental anak-anak,’’ terang pelatih asli Sidoarjo tersebut. Dia berharap masalah gaji sudah bisa tuntas sebelum skuad berangkat ke Tangerang.
Meski ada masalah finansial, Istiko tetap mencoba mengangkat mental anak asuhnya. Untuk sementara, dia meminta pemain untuk menepikan masalah yang ada.
’’Sebagai warga asli Sidoarjo, saya tetap akan berjuang habis-habisan untuk Persida. Tentu saya juga meminta anak-anak berjuang dengan kondisi yang apa adanya saat ini,’’ jelas Istiko.
Dalam Liga 3 Nasional, Persida berada di grup B. Mereka akan bersua Belitong FC, Persilobar Lombok Barat, dan Panipi Raya FC. Istiko memastikan skuad akan tetap bermain habis-habisan.
Apalagi, persiapan yang dilakukan sudah cukup. Sejauh ini, Persida sudah melakoni lima kali uji coba. Dari uji coba itu, mereka kalah dua kali. Yakni, saat menghadapi Deltras Sidoarjo dan NZR Sumbersari.
Mereka juga sempat menghadapi Belitong FC, calon lawan di grup B. Laga kedua tim kala itu berakhir sama kuat 1-1. Sementara itu, untuk dua tim lainnya, Persilobar Lombok Barat dan Panipi Raya FC, Istiko mengaku buta kekuatan lawan.
’’Kami tidak pernah bertemu dengan mereka. Saya juga benar-benar tidak tahu bagaimana kekuatan dua tim itu,’’ jelasnya.
Hanya, dalam beberapa kali uji coba, Istiko sudah tahu apa yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah timpangnya kemampuan antara pemain inti dan pelapis.
’’Sebenarnya, pemain pelapis kami juga bagus. Cuma ada beberapa pemain (pelapis) yang masih dibekap cedera. Jadi, yang tersisa boleh dibilang pemain cadangan grade kedua,’’ ungkapnya. Dia pun berharap pemain yang cedera itu bisa pulih sebelum berangkat ke Tangerang.