Pemain Deltras Harus Belajar Kontrol Emosi

Pemain Deltras Harus Belajar Kontrol Emosi

BabatPost.com-Empat wakil Jawa Timur di Liga 3 Nasional melakoni laga uji coba kemarin. Deltras Sidoarjo menghadapi Gresik United di Lapangan Jenggolo.

Sementara itu, di Stadion Gelora Delta, Persida Sidoarjo melawan NZR Sumbersari.
Deltras kontra Gresik United berakhir imbang tanpa gol.

Read More

Di sisi lain, NZR Sumbersari menang 1-0 atas Persida. Meski berstatus uji coba, laga berjalan panas. Pertandingan Deltras melawan Gresik United bahkan harus berakhir lebih cepat. Sebab, pemain kedua tim terlibat perselisihan.

Hal itu cukup disesalkan pelatih Deltras Mamak Alhadad. ”Ini salah satu kekurangan kami sebelum Liga 3 Nasional. Anak-anak terlalu mudah emosional. Sangat emosional. Ini yang tidak boleh terjadi saat kompetisi dimulai,” kata Mamak. Dengan sisa waktu sepekan, tim pelatih harus segera berbenah.

”Kalau bisa, kami akan datangkan psikiater untuk meredam amarah pemain,” tambahnya.

Laga itu juga dilihat langsung oleh Presiden Gresik United Fandi Akhmad Yani. Dia melihat langsung perselisihan antar pemain.

”Menurut saya, itu wajar karena memang pemain muda. Tapi, akan kami perbaiki ke depan,” kata pria yang juga menjabat bupati Gresik tersebut. Secara keseluruhan, pria yang akrab disapa Gus Yani itu cukup puas. ”Insya Allah kami yakin bisa naik ke Liga 2,” tambahnya.

Bagi kedua tim, ini menjadi laga uji coba terakhir. Manajer Gresik United Toriqi Fajerin memastikan tidak ada uji coba lagi.

”Kalaupun ada, mungkin cuma melawan tim yang levelnya di bawah kami (Gresik United),” jelas pria yang akrab disapa Kaji Riki tersebut. Mamak juga memastikan waktu sepekan digunakan untuk perbaikan. ”Selain emosional, finishing pemain juga masih buruk,” keluh Mamak.

Problem serupa dihadapi NZR Sumbersari. Setelah menang atas Persida, sang pelatih, Charis Yulianto, melihat ada kekurangan dalam timnya.

”Penyelesaian akhir yang perlu kami perbaiki,” kata Charis. Selain finishing, Charis sudah puas dengan permainan anak asuhnya. ”Secara keseluruhan cukup baik. Organisasi permainan saat bertahan dan menyerang progresnya bagus,” tambahnya.

Bagaimana dengan Persida? Sang pelatih, Istiko Hadi, melihat ada beberapa hal yang harus dibenahi. Salah satunya soal konsentrasi.

”Pada babak pertama, permainan kami sudah bagus. Tapi, pada 15 menit terakhir laga, permainan kurang maksimal,” jelas Istiko. Menurut dia, hal itu disebabkan dirinya menurunkan pemain pelapis. ”Pemain pelapis kami tampil kurang bagus,” ujarnya.

Related posts