BabatPost.com-Sejumlah tim harus turun dengan komposisi darurat. Sebab, ada pemain yang terinfeksi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Salah satu tim yang terdampak parah adalah Persib Bandung.
Total, ada sembilan pemain Persib yang terpapar Covid-19. Namun, sampai menjelang pertandingan tadi malam (29/1), Persib belum merilis nama-nama pemain yang terdampak.
Tapi, dilihat dari daftar susunan pemain (DSP) saat melawan Persikabo 1973, beberapa pilar tidak tercantum. Di antaranya, duo palang pintu Victor Igbonefo dan Nick Kuipers, Supardi Nasir, Marc Klok, Dedi Kusnandar, Febri Hariyadi, Ezra Walian, hingga duo striker David Da Silva-Bruno Cantanhede.
Karena banyaknya pilar yang absen itu, Maung Bandung bahkan mencantumkan tiga kiper di bangku cadangan. Yakni, I Made Wirawan, M. Natshir, dan Aqil Savik.
Selebihnya, pemain muda yang dicantumkan di bangku cadangan seperti Dimas Juliono Pamungkas dan Puja Abdillah.
Selain Persib, ada Persebaya Surabaya yang mengumumkan tiga pemain positif Covid-19. Yakni, Ady Setiawan, Reva Adi Utama, dan Akbar Firmansyah. Ada juga PSM Makassar dengan satu pemain. Sebelumnya, juga ada Arema FC (lima pemain) serta pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menyatakan, penularan Covid-19 tidak terjadi di dalam stadion. Sebab, protokol kesehatan yang diterapkan begitu ketat.
Pihaknya menduga adanya kegiatan di luar klub dan akhirnya menimbulkan penularan. ”Kalau di stadion, saya jamin enggak ada karena yang masuk sudah pasti negatif,” bebernya kemarin.
Karena ada FIFA matchday, kompetisi diliburkan selama sepekan mulai 19 hingga 26 Januari. Nah, selama libur itu, mungkin ada celah kelonggaran yang mengakibatkan pemain terpapar.
Pria asal Bandung itu melanjutkan, PT LIB sudah menyediakan lokasi isolasi mandiri bagi para pesepak bola Liga 1 yang terinfeksi Covid-19. Menurut SOP penanganan Covid-19, pemain yang terinfeksi bisa menjalani karantina atau isolasi di luar hotel klub.
Luluk –sapaan akrab Akhmad Hadian Lukita– melanjutkan, pihaknya telah melakukan tracing dan testing kepada klub-klub yang pemainnya terinfeksi Covid-19. Karena itu, dia memastikan pemain lain tidak ikut terinfeksi.
Selain itu, pihaknya memastikan sejauh ini akan terus menerapkan langkah-langkah preventif demi mencegah meluasnya persebaran Covid-19. Mulai penerapan sistem bubble hingga pemeriksaan Covid-19 berkala kepada seluruh klub peserta Liga 1.
Setiap tiga atau empat hari, pemain dites PCR. ”Sekarang juga mungkin kami kirim lagi surat kalau ingin menerapkan sistem full bubble,” katanya.
Dia juga meminta klub peserta Liga 1 bekerja sama. ”Tolong semua pemain dan klub jaga agar tidak terjadi persebaran Covid-19 yang lebih besar,” ujarnya.
Sebab, jika kasus Covid-19 di lingkup pemain terus terjadi, semuanya bakal merugi. Efek besarnya, kompetisi bisa dihentikan pemerintah. ”Jadi, jangan sampai terjadi dan klub harus mau bekerja sama,” tuturnya.