Wandy memberikan contoh, pembangunan tol lintas Jawa dan Sumatera, yang akhirnya membuat publik percaya dan optimistis perubahan dan kemajuan memang bisa dicapai.
“Ada pepatah yang mengatakan seeing is believing, artinya kita menjadi yakin dan percaya setelah melihat dengan mata kepala sendiri. Di situlah makna transformasi besar yang sedang dilakukan,” kata Wandy, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat ICMI dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI, Sabtu (29/1), menyampaikan pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) bukan sekedar memindahkan gedung pemerintahan.
Pemindahan IKN, bagian penting dari perubahan atau transformasi, baik di bidang lingkungan, cara kerja basis ekonomi, teknologi dan lain-lain. Termasuk di bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih berkualitas, serta tata sosial yang lebih majemuk dan toleran.
Menurut Wandy, transformasi yang dilakukan melalui pemindahan IKN adalah salah satu cara yang paling tepat. Transformasi itu, tutur dia, untuk mempersiapkan pola pikir para pemimpin muda agar yakin dan mampu meneruskan serta mewujudkan transformasi besar yang sama-sama dicita-citakan oleh seluruh bangsa.
“Para calon pemimpin kita pada saat itu, sudah ada di depan kita saat ini. Mereka yang saat ini berusia 20 hingga 30 tahun akan berada pada usia matang saat itu. Agar mereka siap menjadi pemimpin, maka generasi kita saat ini harus mempersiapkan ekosistemnya. IKN adalah showcase yang kita butuhkan untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045. Tantangannya tidak mudah, tapi kalau kita bersatu, kita bisa,” ujar Wandy.