Imbas pandemi Covid-19 terhadap perekonomian global juga merembet ke penurunan gaji pembalap MotoGP. Bayaran mereka berangsur mengecil hingga 19,45 persen dalam empat tahun terakhir.
Melambatnya ekonomi membuat tim-tim harus mengubah model bisnisnya. Penurunan penjualan kendaraan roda dua secara drastis membuat pabrikan mengurangi produksi.
Ditambah lagi, mundurnya gelaran MotoGP hingga pertengahan Juli dan tidak adanya penonton sepanjang musim 2020.
Alhasil, alokasi dana untuk balapan diperketat. Untuk menyiasatinya, beberapa pos pendanaan, salah satunya gaji, mesti ditekan
Ducati memilih untuk menginvestasikan mayoritas dananya untuk pengembangan motor dan merekrut banyak pembalap muda dengan bayaran lebih kecil.
Kebiasaan baru konsumsi penonton dan perubahan sifat hubungan yang dicari perusahaan besar dengan pelanggan final sangat berpengaruh terhadap pemasukan dari sponsorship. Belakangan lebih efektif mengampanyekan produk lewat media sosial, ketimbang menempelkan stiker di motor balap.
Beberapa bulan lalu, pada 2021, Motorsport.com berbicara anggota beberapa tim, seperti manajer, pengacara maupun pembalap untuk memotret gaji di grid dan proyeksi untuk 2022.
Tiga tahun lalu, alokasi anggaran gaji 58,5 juta euro atau rata-rata 2,4 juta euro perpembalap. Sedangkan, musim 2022, menjadi 47,15 juta euro atau rata-rata 1,96 juta euro untuk setiap orang. Angka yang pantas untuk pekerjaan dengan risiko nyawa.
Ketidakseimbangan jumlah bayaran masih saja terjadi. Pada 2018, porsi terbesar diberikan kepada pembalap Ducati Jorge Lorenzo (15 juta euro), andalan Honda Marc Marquez (10 juta euro), duo Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi (6 juta euro) dan Dani Pedrosa (4 juta euro).
Golongan menengah dihuni Andrea Iannone, Alex Rins, Aleix dan Pol Espargaro, Andrea Dovizioso dengan gaji 1-3 juta euro. Sementara, 12 pembalap lain dapat gaji di bawah 500 ribu euro. Karel Abraham (Angel Nieto Aspar) hanya mengantongi 80 ribu euro.
Pada 2022, Marc Marquez berada di posisi tertinggi dengan 15 juta euro. Itu berdasarkan komitmen baru yang dibuat pada 20 Februari 2020, sebelum pandemi Covid-19 merebak dan ia mengalami cedera parah.
Mungkin pabrikan sayap tunggal itu menyesal karena investasinya merugi. The Baby Alien terus dirundung problem fisik dan belum sepenuhnya pulih, meski sudah mulai mempersembahkan tiga kemenangan musim lalu.
Marquez sejatinya sadar diri dan menyatakan tak keberatan gajinya dipangkas. Honda juga mengeluarkan tiga juta euro total untuk Pol Espargaro, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami.
Peringkat gaji di bawah Marquez hanya mendapat setengah. Meski sudah menggondol juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir hanya dapat 6,5 juta euro dari Suzuki.
Juara bertahan MotoGP, Fabio Quartararo, meraup 4 juta euro, mungkin akan bertambah ketika sudah teken kontrak baru dengan Yamaha dalam beberapa bulan ke depan. Nilai yang sama diterima rider Suzuki lainnya, Alex Rins.
Ada sembilan pembalap yang digaji antara 1-2 juta euro. Sedangkan sisanya, 11 orang, dapat jauh di bawah itu.
Manuver Gaji
Pada 2018, Ducati memiliki komponen gaji paling besar di antara pabrikan lain. Mereka mengalokasikan 20 juta euro untuk Lorenzo, Dovizioso dan tiga pembalap lain. Angka itu sepertiga dari keseluruhan grid.
Kepergian rider Spanyol itu meringankan beban pabrikan Borgo Panigale. Masalahnya adalah Dovi menolak pengurangan gaji dalam negosiasi kontrak untuk musim 2021.
Ducati menawarkan 2,5 juta euro, turun drastis dari 6 juta euro musim 2020. Hal itu dibaca pembalap veteran Italia tersebut sebagai pengusiran secara halus.
Selepas kepergian Dovi, Ducati pun menata fondasi baru dengan deretan pembalap muda, kecuali Johann Zarco, yang konon lebih haus hasil ketimbang uang.
Nota pengeluaran untuk lima pembalap, yakni Francescp Bagnaia, Jack Miller, Jorge Martin, Zarco dan Enea Bastianini, tak sampai tiga juta euro. Namun, musim depan diperkirakan akan meningkat jadi 3,8 juta euro.
Berkurangnya gaji membuat mereka punya ruang lebih lega untuk mengembangkan Desmosedici GP. Benar saja, motor itu jadi ancaman besar bagi lawan. Sepertinya, situasi akan terus seperti itu ke depannya karena GP21 dan GP22 sangat kencang dan bertenaga.
Situasi berkebalikan dialami Suzuki yang mengucurkan lima juta euro untuk Iannone dan Rins pada 2018. Namun, angka itu berkembang dua kali lipat tahun depan. Sementara, GSX-RR masih belum menunjukkan tajinya.
Yamaha Factory Racing menikmati drama perpisahan dengan Maverick Vinales. Hengkangnya pembalap Spanyol itu membuat bisa berhemat untuk musim depan. Pasalnya, ia mengantongi delapan juta euro berdasarkan kontrak.
Penggantinya Franco Morbidelli cukup puas dengan 1,5 juta euro. Juara bertahan MotoGP, Fabio Quartararo, masih di kisaran 2,5 juta euro pada debutnya di skuad pabrikan. Ia dijanjikan 4 juta euro di tahun kedua.
Aprilia dan KTM tidak mengkhawatirkan gaji. Pabrikan Noale hanya mengeluarkan maksimal 4 juta euro untuk Aleix Espargaro dan Vinales. Sedangkan, KTM mendistribusikan total 3,6 juta euro untuk keempat pilotnya.
Musim 2022, tidak ada lagi pembalap yang dibayar cuma 80 ribu euro seperti Abraham. Bayaran terendah menjadi 200 ribu euro.