Pemegang gelar terbanyak World Supersport (WSSP) Kenan Sofuoglu mencoba menguji MV Agusta F3 800 dalam tes dua hari di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Kenan Sofuoglu menjalani jadwal padat dalam pekan ini. Pada Selasa pagi lalu, ia berniat terbang dari Istanbul, Turki, menuju Sirkuit Jerez – Angel Nieto di Spanyol. Namun, salju yang turun di sebelah barat Turki membuat bandara ditutup sementara.
Rabu (26/1/2022) pagi, juara dunia WSSP lima kali tersebut akhirnya tiba di Jerez bersama salah satu anak didiknya, Can Oncu. Sofuoglu datang ke Jerez untuk ikut mencoba MV Agusta F3 800 RR yang sedianya diuji kemenakannya, Bahattin Sofuoglu.
Bahattin Sofuoglu, yang baru musim ini bergabung ke Tim MV Agusta Repaorto Corse di WSSP, dilarang bepergian setelah terpapar Covid-19. Jika Bahattin batal menguji motor barunya, Oncu justru terlihat nyaman di atas Kawasaki ZX-6R milik Tim Kawasaki Puccetti Racing.
Sebagai pembalap dengan gelar terbanyak di WSSP, Kenan Sofuoglu tentu mudah saja menilai karakter motor yang digebernya. Mantan pembalap berusia 37 tahun itu ternyata juga belum kehilangan sentuhan di atas motor.
Setelah bertahun-tahun menggeber Kawasaki ZX-6R – termasuk merebut tiga gelar WSSP (2012, 2015, 2016) – pemenang 43 race WSSP itu tertinggal 1,433 detik dari Niki Tuuli, pembalap MV Agusta lainnya, yang mencatat waktu tercepat dalam dua hari tes pramusim WSSP, Rabu dan Kamis lalu.
“MV Agusta motor yang sangat indah, potensinya juga banyak,” ucap Sofuoglu setelah berada di peringkat ketiga catatan waktu tes pramusim WSSP, seperti dikutip Speedweek.com.
“Untuk bisa cepat di atas motor ini, Anda harus berusia muda, segar, dan ambisius. Jadi, motor ini sangat tepat untuk Bahattin. Motor ini juga bagus untuk mempersiapkannya ke World Superbike (WSBK).”
Pembalap yang merebut gelar WSSP 2007 dan 2010 bersama Honda itu juga menambahkan bila MV Agusta F3 800 RR memiliki sistem elektronik yang mumpuni sehingga tidak akan sulit bagi pembalap yang sudah terbiasa menggeber motor ini dan kemudian promosi ke WSBK.
Lebih jauh Kenan Sofuoglu juga memuji perubahan regulasi WSSP pada 2022 yang memungkinkan motor dengan kapasitas mesin lebih besar untuk turun.
Mulai WSSP 2022, paling tidak ada tiga mesin berkubikasi berbeda yang bisa turun: 400cc – 600cc (dengan alokasi satu mesin untuk setiap 2,5 putaran/ronde WSSP), 601cc – 799cc (satu untuk setiap 3 putaran), dan 800cc (satu untuk setiap 3,5 putaran).
Musim lalu, Niki Tuuli turun dengan MV Agusta F3 RC berkapasitas 675cc 3-silinder. Adapun Bahattin Sofuoglu musim lalu masih turun di World Supersport 300 mengandalkan Yamaha YZF-R3.
Dalam kesempatan itu Kenan Sofuoglu pun sempat memberikan penjelasan soal perbedaan MV Agusta dengan Kawasaki ZX-6 (berkapasitas mesin 600cc) yang pernah menjadi andalannya beberapa tahun lalu.
“Kawasaki sangat mudah dikontrol saat masuk tikungan dan pengereman. Aliran tenaganya sangat halus. Mesinnya bekerja sesuai dengan ritme saya membuka gas,” tutur pembalap yang mundur dari WSSP pada akhir musim 2018 itu.
“Mengerem dengan MV Agusta (F3 800 RR) sangat sulit. Saat Anda membuka gas, mesin terasa memiliki torsi melimpah dan sangat agresif.
“Saya pun mencoba memberi masukan kepada tim apa yang diperlukan agar aliran tenaga bisa lebih halus. Pasalnya, jika motor terlalu agresif akan mengganggu gaya balap terlalu banyak.”