Pemain Muda Persebaya-PSS: Koko Beberapa Laga Lagi, Saddam Fisioterapi

Jawapos TV

BabatPost.com – Bayangkan betapa girangnya Shin Tae-yong (STY) menyambut Piala AFF U-23 seandainya Koko Ari Araya dan Saddam Gaffar fit. Pelatih tim nasional (timnas) itu tak akan pusing mencari pengganti Asnawi Mangkualam di posisi bek kanan dan punya opsi mengatasi kemandulan penyerang.

Sayangnya, dua bintang muda Persebaya Surabaya dan PSS Sleman itu masih harus bergulat dengan kondisi fisik mereka. Koko mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) ketika mengikuti pemusatan latihan timnas menuju kualifikasi Piala Dunia 2020 pada Mei tahun lalu. Dia pun harus naik meja operasi dan menjalani terapi selama enam bulan.

Read More

Kabar baiknya, sepekan terakhir jebolan klub internal Persebaya HBS itu ikut possession game bersama pemain lain selama latihan sepekan jeda kompetisi di Surabaya. ”Kalau minigame, kami tidak bisa ikutkan. Kata dokter, masih ada satu sampai dua item yang harus dilakukan Koko untuk tes kelanjutan,” ujar pelatih Persebaya Aji Santoso.

Aji mengungkapkan, ada harapan bek 22 tahun itu bisa merumput musim ini. Sebab, Koko sudah pulih dari cedera dan hanya butuh beberapa pekan lagi untuk turun ke pertandingan. ”Mungkin beberapa pertandingan ke depan sudah bisa,” jelas Aji.

Bagaimana dengan Saddam yang juga sempat dipanggil STY untuk menjalani pemusatan latihan di Kroasia tahun lalu? Sama dengan Koko, penyerang 20 tahun itu harus absen musim ini setelah menjalani operasi ACL pada awal tahun lalu.

Cedera tersebut sebenarnya dialaminya sejak lama. Tepatnya ketika membela PSS melawan Persib Bandung di Piala Menpora 2021. Diduga, cedera itu terkait dengan penanganan yang salah oleh Elwizan Aminuddin, dokter tim PSS ketika itu yang belakangan tersandung kasus dokter gadungan.

Dokter tim PSS yang sekarang, Feras Ardiles Muhammad, menjelaskan bahwa saat ini Saddam menjalani program fisioterapi di sebuah rumah sakit. ”Doakan semoga berjalan lancar,” tuturnya.

Dia tidak membantah Saddam absen hingga akhir musim. ”Memang kondisi atlet berbeda dengan orang pada umumnya. Atlet bisa recovery lebih cepat. Pada case Saddam, bisa empat sampai enam bulan,” kata Feras.

Related posts