Aprilia mengaku percaya dengan bakat besar Maverick Vinales untuk membantu pengembangan motor mereka di MotoGP.
Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 belum lagi dimulai. Namun, sudah banyak tim maupun pembalap yang belum mendapatkan kepastian soal musim 2023. Kontrak sebagian besar pembalap tim pabrikan akan habis pada akhir MotoGP 2022.
Pol Espargaro (Repsol Honda), Francesco Bagnaia dan Jack Miller (Ducati Lenovo), Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), Joan Mir dan Alex Rins (Suzuki Ecstar), dan tentu saja Aleix Espargaro dan Maverick Vinales (Aprilia Racing).
Terkait masa depan para pembalapnya, CEO Aprilia Massimo Rivola memiliki pandangan tersendiri. Utamanya soal Vinales.
“Kami memiliki komposisi dua pembalap yang kuat. Aleix sudah membawa kami melangkah sejauh ini dan Maverick memiliki bakat yang tidak perlu diragukan lagi. Jika kami bekerja bagus, saya kira ia (Vinales) bisa makin menyukai kami,” ucap Rivola.
“Jika tidak, tak masalah bila seorang dengan bakat besar pergi ke tim yang dirasanya berpeluang memberinya kemenangan.
“Namun, pasar (pembalap) akan segera dimulai. Di Sepang, Malaysia, nanti (tes pramusim pertama, 5-6 Februari), saya kira sejumlah manajer akan mendatangi setiap pit.”
Aprilia sendiri akan berusaha keras mempertahankan Vinales di Noale, Italia. Caranya tentu saja tidak ada cara selain membuat motor yang kompetitif.
Saat ini, Aprilia masih memiliki poin konsesi karena belum juga mampu finis podium secara konsisten. Praktis, mereka masih bisa terus membangun dan mengembangkan Aprilia RS-GP.
“Satu hal penting akan segera muncul, mengurangi gap dengan para pabrikan terdepan,” tutur Rivola.
Untuk mewujudkan target ini, Aprilia akan membawa RS-GP yang sudah diubah dan benar-benar baru, saat tes pramusim nanti.
“Ini juga akan menjadi pertaruhan bagi kami meskipun saya kira tahun ini kami akan lebih banyak kalah daripada menang, setelah tahun yang positif pada 2021 lalu,” kata Rivola.
Pada MotoGP 2022 nanti, Aprilia untuk kali pertama setelah tujuh musim akan turun sendiri sebagai tim pabrikan. Pasalnya, Gresini Racing yang menjadi partner sejak 2015, memilih menjadi tim independen dengan dukungan dari Ducati.
Kepergian Gresini sedikit banyak akan memengaruhi aspek teknis bagi Aprilia. Selain itu, dengan tidak memiliki tim satelit (seperti Suzuki), akan sulit bagi Aprilia untuk membandingkan maupun mendapatkan data tambahan yang lebih banyak.