Hasto kisahkan protes Megawati kepada Bung Karno soal sepatu

Jakarta (BabatPost.com) – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membagikan kisah menarik terkait sepatu yang dialami oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Read More

Hasto menyampaikan hal itu saat konferensi pers acara “Banteng Ride And Night Run” 2022 di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis.

Berita Terkait :  Di pindahkan dari Nusakambangan Abu Bakar Ba'asyir mendapatkan pengawalan ekstra ketat

Hasto berkisah bagaimana Megawati saat masih bersekolah di taman kanak-kanak sangat memperhatikan teman-temannya.

Mulanya, kata dia, Megawati bersekolah taman kanak-kanak di lingkungan Istana Negara bersama anak-anak lainnya.

“Tapi sepatu punya cerita menarik dari Istana, karena ketika Ibu Megawati kecil beliau itu kan ada satu rumah di tengah taman di antara Istana Negara dan Istana Merdeka yang dipakai untuk taman kanak-kanak. Istana ini kan suatu kampung, seluruh pegawai Istana itu ya tinggal di sana,” katanya

Berita Terkait :  Mario Teguh dipecat dari acara Golden Ways Kompas TV, Benarkah ?

Suatu saat Megawati kecil dengan bangga masuk ke sekolah taman kanak-kanak dengan mengenakan sepatu.

Namun tak disangka, saat itu rupanya teman-teman sekelasnya tidak ada yang pakai sepatu. Lantas, Megawati melayangkan protes kepada sang ayah, Bung Karno.

“Lalu, Ibu Mega protes kepada Bung Karno enggak mau sekolah selama teman-teman yang lain belum pakai sepatu yang sama,” kata Hasto.

Menurut Hasto, apa yang dilakukan oleh Megawati merupakan sebuah sikap dan nilai-nilai sosial kepada sesama.

Berita Terkait :  Bintang Manchester United Ini Terancam Skorsing Enam Tahun Karena Tuduhan Kasus Ini

“Itulah nilai-nilai keadilan sosial yang tinggi,” tambahnya.

Akhir cerita, lanjut Hasto, seluruh teman-teman Megawati diberikan sepatu oleh Bung Karno dan mereka wajib mengenakan saat bersekolah.

Untuk diketahui, agenda “Banteng Ride dan Night Run” 2022 akan dilaksanakan di enam kota, yakni GBK (Jakarta), Borobudur (DIY), Danau Toba (Sumatera Utara), Kupang dan Labuan Bajo (NTT), dan Mandalika (NTB). PDIP memasukkan tempat tersebut untuk mendukung lima destinasi wisata prioritas Indonesia.

Related posts