Ketimbang mendengar kritikan, Darryn Binder memilih fokus dan bersiap diri menghadapi musim 2022. Baginya, promosi ke MotoGP adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Langkah skuad RNF Racing yang menggaet Binder menuai beragam reaksi. Sebagian besar mempertanyakannya, juga meragukan kemampuan sang pembalap yang tak begitu moncer selama tujuh tahun berkiprah di Moto3.
Toh, pemilik tim Razlan Razali tidak bergeming. withU Yamaha RNF MotoGP Team telah diluncurkan. Binder pun kini resmi menyandang status pembalap kelas premier, bertandem dengan tiga kali runner-up Andrea Dovizioso.
Kepada media usai presentasi, Binder kemudian ditanya tentang komentar negatif yang diterimanya. Dan sang pembalap memilih tutup kuping.
“Bagi saya itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Semua orang ingin balapan di MotoGP suatu hari nanti, jadi untuk diberi kesempatan seperti ini, Anda tidak bisa menolaknya,” tutur rider asal Afrika Selatan itu.
“Ini adalah kesempatan terbesar yang saya miliki dalam hidup saya, jadi saya meraihnya dengan kedua tangan.
“Jelas ada perasaan campur aduk dan banyak komentar berbeda, tetapi saya bodoh jika tidak menerima impian hidup saya, saya telah bekerja untuk ini sepanjang hidup saya dan jika seseorang memberi Anda kesempatan ini, Anda harus mengambilnya dan memanfaatkannya sebaik mungkin.
“Saya sangat senang naik (kelas) ke MotoGP, jelas seperti yang Anda katakan orang-orang mengatakan sebaliknya dan apa pun, saya benar-benar tidak peduli.”
Binder lalu disinggung apakah merasa perlu memiliki seorang psikolog untuk berada di sampingnya, seperti yang dilakukan oleh juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo.
“Saya tidak punya pelatih mental, saya tidak membutuhkannya. Saya orang yang sangat bahagia, saya tidak sekadar menghibur. Jadi ya, saya menjalaninya seperti biasa,” ucapnya.
Pemakai nomor #40 itu menegaskan, bahwa dirinya tidak memiliki pendekatan khusus dalam menghadapi musim baru. Meski tak menampik, ada perubahan dalam metode latihannya.
“Saya menjalani musim yang normal. Saya pulang ke Afrika Selatan, berlatih sedikit lebih banyak di gym. Saya menghadapi musim seperti saya akan melakukan apa saja. Pada akhirnya itu adalah sepeda motor, ada roda dua dan saya harus mengendarainya,” kata Binder.
Pada tes MotoGP di Jerez tahun lalu, Darryn Binder menempati posisi ke-27 dengan catatan waktu terbaik 1 menit 39,941 detik. Adik dari Brad Binder itu terpaut tiga detik lebih dari pembalap tercepat, Francesco Bagnaia.
Binder menegaskan, yang terpenting baginya adalah melakukan pekerjaannya dan mengendarai motor balap MotoGP sebaik mungkin. Namun, dia mengakui bahwa hal tersebut sulit dilakukannya.
“Saya harap, saya bisa menjalani balapan yang baik dan pertarungan yang bagus dengan semua pembalap. Apakah mereka menyukai saya atau tidak, itu tidak mengubah apa pun untuk saya,” ujarnya.
“Pada akhirnya, setiap orang menjadi dirinya sendiri di luar sana. Jadi ya, jelas saya berbicara dengan siapa saja yang ingin berbicara dengan saya. Saya bukan orang yang cerewet, saya lebih dari senang untuk berbicara (dengan) siapa pun.”