BabatPost.com – Nurul Arifin mengenang sosok putri sulungnya, Maura Magnalia Madyaratri, yang meninggal dunia tadi pagi usai mengalami henti jantung. Artis yang juga seorang politisi itu menyebut Maura termasuk anak yang sangat pintar.
“Maura anak yang sangat cantik, pintar, cerdas. Karena cerdasnya, dia menjadi eksentrik. Tatonya ada di seluruh badan tidak mau dibatasi. Ketika saya melarang, jangan melarang karena itu menjadi kepuasan saya,” kata Nurul Arifin saat ditemui di rumah duka di bilangan Depok Jawa Barat Selasa (25/1).
Mayong Suryo Laksono di tempat yang sama menambahkan, Maura terbilang eksentrik karena memang sesuai dengan jurusan kuliahnya di bidang kebudayaan di University of Sydney, Australia. Selama ini Maura banyak mempelajari tentang kebudayaan di era post truth.
“Sebelum pandemi dia ngajar tetap di bidang gitu. Dia demannya ngajar, cita citanya memang mau jadi dosen,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Nurul Arifin menyampaikan pesan penting untuk para orang tua supaya tidak terlalu mengekang anak-anak mereka. Lebih lebih di masa pandemi seperti sekarang. Karena ketika anak dikekang, menurut pemain film Surat untuk Bidadari itu, dampaknya justru sangat tidak baik ke anak.
“Saya berpesan sama orang tua, jangan emosional menghadapi anak-anak. Apalagi di masa belajar yang hanya melalui laptop, handphone. Saya merasakan kalau terlalu keras dengan anak, maka anak akan memberontak. Berikan kasih sayang yang sebanyak-banyaknya,” pesannya.
Diketahui, Maura meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 05.37 WIB usai mengalami henti jantung. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit namun sayangnya nyawanya tidak tertolong.
Sesuai rencana keluarga, ibadah misa akan dilakukan nanti malam di rumah duka. Sementara jenazah Maura akan dibaringkan ke dalam peristirahatan terakhir di pemakaman San Diego Hills, Rabu (26/1) pagi pada pukul 10.00 WIB.