Lorenzo Sebut Martin Lebih Cepat dibanding Bagnaia

Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengatakan Jorge Martin punya kecepatan yang lebih natural dibandingkan dengan Francesco Bagnaia.

Martin mengakhiri MotoGP 2021 dengan mengamankan titel Rookie of the Year, usai finis di posisi kesembilan dengan mengumpulkan 111 poin. Torehan itu tidak lepas dari empat finis podium, termasuk satu kemenangan di Grand Prix Styria.

Lorenzo melihat tahun ini pembalap Pramac Racing tersebut akan tampil lebih baik dengan pengalaman yang didapatkannya pada musim pertama di MotoGP.

Kecepatan yang ditunjukannya sepanjang musim juga membuat Lorenzo merasa pembalap muda asal Spanyol itu dapat merepotkan pertarungan di barisan depan.

Terlebih Ducati juga terus menunjukkan peningkatan yang membuat mereka terlihat memiliki motor terbaik musim ini.

Namun begitu, Jorge Lorenzo juga mengatakan bahwa Yamaha dan Fabio Quartararo masih jadi kandidat kuat peraih gelar MotoGP 2022.

“Sulit bagi Yamaha untuk tetap berada di barisan depan, tapi mereka telah menemukan pembalap yang mampu mengeluarkan potensi M1,” kata juara dunia MotoGP 2010, 2012, dan 2015 tersebut seperti dilansir Motosan.

“Fabio merupakan seorang pembalap yang sangat cepat dan sangat eksplosif. Akhirnya Yamaha dan Quartararo berhasil menang, setelah sekian lama menunggu mereka pantas mendapatkannya.

“Sudah terlihat sejak tes di Jerez, bahwa Ducati adalah motor terkuat dan siap untuk memenangi kejuaraan dunia. Mereka telah membangun motor terbaik di grid.”

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) difavoritkan menjadi juara dunia tahun ini jika berhasil mempertahankan performa seperti paruh kedua musim lalu.

Meski ada beberapa pembalap yang juga mengalami peningkatan besar dan akan membuat balapan bakal lebih menarik.

“Tampaknya mereka telah mengambil langkah lain, itu sebabnya saya melihat kejuaraan dunia sangat merah tahun ini,” ujar Lorenzo.

“Mereka akan memiliki kesempatan terbaik untuk memenangi gelar, dan mengakhiri penantian panjang sejak Casey Stoner mendapatkan titel bersama Ducati (MotoGP 2006).

“Dalam hal ledakan dan kecepatan murni, Martin memiliki sesuatu yang lebih daripada Bagnaia. Poin negatifnya adalah terkadang dia masih membuat beberapa kesalahan. Dia hanya kurang pengalaman untuk bersaing di semua sirkuit.”

Jorge Lorenzo juga berharap Marc Marquez dapat kembali dalam kondisi baik dan dapat meramaikan persaingan di MotoGP.

“Hal terburuk dalam hidup seorang pembalap adalah cedera dan risiko. Itulah mengapa saya pensiun,” ucap pemenang 47 balapan, 114 podium, 43 pole position, dan 30 fastest lap dalam 203 start di MotoGP antara 2008 sampai 2019 itu. 

“Jika itu adalah olahraga yang tidak terlalu berbahaya, di mana kerusakannya lebih sedikit, saya pasti akan tetap berada di trek.

“Jika melihat semua kejadian, Marc telah mengalami tiga atau empat cedera yang sangat serius.

“Tanpa cedera, Marc adalah yang terkuat, baik secara fisik maupun teknis, dan dia juga yang paling banyak mengambil risiko.

“Mengalahkan seorang pembalap yang secara fisik lebih kuat dari Anda, dan yang juga secara teknis lebih unggul, dan yang juga mengambil risiko lebih besar, sangat sulit.

“Tetapi mempertaruhkan lebih dari yang lain, terutama di MotoGP, memiliki konsekuensi, dan itu harus dibayar dalam beberapa tahun terakhir.”

Related posts