Pembalap Prustel GP, Xavi Artigas, memasang target besar pada Moto3 2022 setelah memiliki performa apik tahun lalu.
Tahun 2021 menjadi musim pertama bagi Artigas turun semusim penuh di Moto3 bersama Leopard Racing. Pembalap 18 tahun itu mendapatkan satu kemenangan pada balapan terakhir di Valencia.
Gabung Prustel GP yang bekerja sama dengan pabrikan baru, CFMoto, Artigas merasa dapat tampil lebih cepat. Selain itu, pengalaman yang didapatkannya sepanjang musim lalu membuatnya lebih percaya diri menghadapi musim baru.
Bahkan, pembalap asal Spanyol itu yakin dapat memperjuangkan gelar juara dunia Moto3 2022.
Xavi Artigas ingin mengulang apa yang dilakukan oleh Pedro Acosta yang berhasil mengamankan titel pada tahun pertamanya di Moto3.
“Tim Prustel telah lama bersama kami dan merupakan tim yang sangat berpengalaman dengan orang-orang yang bagus,” kata Artigas seperti dilansir Speedweek.
“Saya pikir kami dapat melakukan pekerjaan yang baik bersama-sama. Kita lihat saja apa yang terjadi di akhir musim. Saya sangat senang akhirnya musim akan dimulai.
“Saya ingin berjuang untuk gelar juara dunia. Tentu saja, semua pembalap ingin menang, tapi memenangi balapan di akhir tahun lalu menunjukkan saya bisa melakukannya.
“Jadi mengapa tidak? Saya akan memberikan 100 persen dan lebih untuk itu. Kita lihat saja apa yang keluar di akhir musim.
“Pada Massimo Capanna, saya memiliki direktur teknis yang menjadi juara dunia 2018 bersama Jorge Martin. Jadi, saya pikir harus memiliki paket yang bagus bersama-sama. Saya sudah berbicara dengannya dan saya pikir dia sangat, sangat bagus.”
Pindah ke CFMoto yang identik dengan KTM diyakini bakal membuat Xavi Artigas harus beradaptasi, mengingat tahun lalu menggunakan motor dengan mesin Honda.
Namun, pengalamannya di Red Bull Rookies Cup pada 2017 dan 2018, akan dimanfaatkan untuk mengoperasikan motor.
“Saya memang mengendarai KTM di Red Bull MotoGP Rookies Cup pada 2017 dan 2018, tetapi Anda tentu tidak bisa membandingkan motornya,” ujarnya.
“Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa KTM Moto3 adalah motor yang sama sekali berbeda. Saya telah mengendarai Honda selama dua tahun terakhir, tetapi saya tahu seberapa kuat KTM.
“Saya tidak berpikir perubahan merek akan menjadi masalah bagi saya dan saya pikir KTM sedikit lebih kuat dan lebih cocok dengan gaya saya.
“Saya pernah bertarung melawan pembalap KTM, jadi saya tahu kekuatan mesinnya. Dia selalu terlihat sangat bagus di zona pengereman.
“Gaya saya adalah pengereman yang sangat keras dan kecepatan tikungan yang tinggi. Saya pikir KTM akan membantu saya di sana. Kami akan melakukan tes pertama kami di bulan Februari.”