KTM Investasi Besar untuk Bina Pembalap Muda

Direktur Motorsport KTM Pit Beirer mengatakan pabrikan Austria mengeluarkan jutaan dolar setiap tahunnya hanya untuk pengembangan pembalap muda.

Beirer kesal terhadap pernyataan yang menyudutkan KTM menguasai talenta muda, sehingga pabrikan lain kesulitan ketika mencari pembalap.

Pria asal Austria itu menegaskan hal tersebut dilakukan karena KTM ingin menuai hasil yang mereka kerjakan selama bertahun-tahun.

Hadirnya KTM di MotoGP memang membuat tim-tim lainnya kesulitan mencari pembalap bagus, mengingat mereka yang dipromosikan ke kelas premier sudah diikat kontrak lebih dulu oleh pabrikan Austria tersebut.

“Jika saya harus jujur, pernyataan seperti itu membuat saya terkejut. Jelas, saya tidak ingin marah karena itu. Mengingat untuk mendapatkan talenta muda, Anda harus melakukan 15 tahun bekerja dengan pembalap,” kata Beirer seperti dilansir Speedweek.

“Kami memiliki Rookies Cup bersama Red Bull sejak 2007. Kami tidak punya tim di MotoGP hingga 2017, itulah mengapa hati kami hancur, karena para pembalap muda telah tumbuh bersama kami di Rookies Cup dan Moto2.

Berita Terkait :  Hasil MotoGP Valencia 2017, Marc Marquez Resmi Juara Dunia

“Tapi setelah kesuksesan pertama bersama kami, mereka menyebar di seluruh paddock, karena kami tidak memiliki tim Moto2 sendiri hingga 2017.

“Sementara tim di Moto2 dan MotoGP dibentuk pada 2017, pertama-tama kami sangat senang dengan itu. Karena sekarang para pembalap muda kami bisa melaju dari Rookies Cup bersama kami hingga ke MotoGP.”

Ducati paling vokal dalam mengkritik cara KTM menguasai pembalap muda bertalenta, dan tak mendapat kesempatan untuk menjajal motor lain.

Namun, Pit Beirer merasa hal tersebut bisa sangat dimaklumi karena KTM telah mengeluarkan banyak uang untuk membangun pembalap muda menjadi seorang juara.

Berita Terkait :  Enea Bastianini Ingin Jadi Referensi Pembalap Muda Italia

“Seseorang mengeluh tentang sistem ini, ada pernyataan mengejutkan. Namun mereka harus mempertimbangkan ini: pekerjaan membangun pembalap muda menghabiskan jutaan euro per tahun, bukan hanya 100.000,” ujarnya.

“Jika Anda mengalikannya lebih dari sepuluh tahun, maka jumlahnya sangat besar. Saya pikir kami telah membantu seluruh paddock MotoGP dengan investasi ini karena kami telah membawa banyak talenta ke paddock.

“Hampir setiap tim dan setiap pabrikan pada titik tertentu memanfaatkan bakat yang telah kami kembangkan ke grand prix melalui Rookies Cup dan Moto3.

“Tetapi untuk pembalap yang kami lihat memiliki potensi lebih besar, kami pasti akan memiliki hak akses pertama. Hal yang sama berlaku untuk Red Bull. Mitra sponsor kami kemudian juga membuat kontrak, yang menjamin mereka hak akses jangka panjang.

Berita Terkait :  Moto2 Malaysia: Kemenangan untuk Arbolino saat Ogura tersingkir | MotoGP

“Namun, jika seorang pembalap benar-benar ingin pergi ke tim lain, Anda tidak bisa menahannya. Baik Red Bull maupun KTM tidak menginginkan itu. Itulah mengapa omong kosong untuk mengatakan bahwa kami menyetujui beberapa kontrak hanya lelucon.”

KTM dan Red Bull memang telah menyebarkan talenta ke beberapa tim di MotoGP tahun lalu. Johann Zarco bisa dikatakan jadi yang pertama setelah memenangi dua gelar Moto2 dan memilih memperkuat Tech3 Yamaha.

Tahun lalu, Jorge Martin memilih gabung bersama Ducati, dan menunjukkan performa mengesankan. Marc Marquez bisa dikatakan sebagai bakat terbaik yang dimiliki Red Bull dengan meraih enam gelar bersama Honda.

Related posts