BabatPost.com-Angelo Alessio mengeluhkan soal kedalaman skuad Persija pada seri pertama sampai ketiga Liga 1. Saat itu, Macan Kemayoran –julukan Persija– kurang bisa bersaing dengan tim-tim lain karena tidak memiliki banyak pemain senior. Keresahan Alessio disikapi manajemen dengan mendatangkan 7 pemain baru.
Yaitu, Samuel Simanjuntak (bek kiri), Ichsan Kurniawan (gelandang), Ahmad Bustomi (gelandang), dan Makan Konate (gelandang). Lalu, Ikhwan Ciptady (bek tengah), Irfan Jauhari (winger) dan Syahrian Abimanyu (gelandang).
Meski sudah mendatangkan tujuh pemain baru, Alessio ternyata belum bisa memberikan prestasi positif. Dalam dua pertandingan terakhir, Macan Kemayoran tidak bisa mengalahkan tim yang peringkatnya berada di papan bawah.
Yaitu, Persipura Jayapura dan Persela Lamongan. Persija kalah 1-2 dari Mutiara Hitam, julukan Persipura. Lalu, Persija dipaksa berbagi angka 1-1 dengan Laskar Joko Tingkir, julukan Persela.
Hasil buruk itu membuat manajemen mengambil langkah tegas. Kemarin, Persija mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Italia tersebut. ”Keputusan ini diambil murni karena alasan profesional. Persija memerlukan perubahan. Ini adalah salah satu bagian yang harus dilewati untuk mengubah Persija ke arah yang lebih baik,” tutur Presiden Persija Mohamad Prapanca.
Setelah Persija berpisah dengan mantan asisten pelatih Antonio Conte di Chelsea dan Juventus itu, Seta Nurdiyantara sempat dikaitkan dengan tim ibu kota. Prestasi Seta dalam membawa PSIM Jogjakarta menembus partai puncak Liga 1 musim 2021 menjadi alasannya.
Kebetulan, kontrak Seta bersama tim berjuluk Laskar Mataram itu sudah selesai. ”Kontrak saya dengan PSIM sudah habis. Tapi, terkait Persija, itu hanya ramai di media sosial,” ucap mantan pelatih PSS Sleman tersebut melalui pesan singkat.
Rumor ketertarikan Persija terhadap Seta langsung terpatahkan. Setelah mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan Alessio, Persija langsung menunjuk Sudirman sebagai pelatih.
”Setelah melewati berbagai diskusi dan mempertimbangkan segala hal, kami memutuskan untuk kembali mempercayakan kendali tim utama kepada coach Sudirman dalam mengarungi lanjutan BRI Liga 1 musim ini. Coach Sudirman tentu sudah sangat memahami karakter seluruh pemain. Jadi, tidak perlu waktu lagi untuk beradaptasi. Kami berharap dia dapat mengangkat performa Persija menjadi lebih baik,” terang Prapanca.
Bagaimana dengan lisensi kepelatihan Sudirman? Sebelum ini, Sudirman pernah ditunjuk sebagai pelatih kepala Persija pada Piala Menpora 2021. Pada turnamen itu, Sudirman berhasil membawa Macan Kemayoran menjadi juara.
Namun, Sudirman tidak bisa menjadi pelatih kepala pada Liga 1 karena terganjal lisensi. Pelatih Liga 1 harus memiliki lisensi kepelatihan AFC Pro. Sementara itu, Sudirman baru mengantongi lisensi kepelatihan A AFC. Itu adalah lisensi yang berada satu tingkat di bawah AFC Pro. Karena itu, Sudirman digeser menjadi asisten pelatih.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menjelaskan, pelatih yang memiliki lisensi A AFC musim ini bisa melatih tim Liga 1. Artinya, lisensi Sudirman tidak bermasalah. ”Dari awal musim yang kami berlakukan adalah A AFC,” ungkap Lukita.
Karena tidak terganjal lisensi, Sudirman siap menerima tanggung jawab yang diberikan Persija. Pria yang mendapat julukan Pep Guardiman itu bertekad membawa Persija ke trek yang seharusnya.
”Pekerjaan kami memang tidak mudah. Kami sadar bahwa performa tim masih jauh dari maksimal. Jadi, tugas saya adalah memimpin tim agar kembali bisa bersaing ke papan atas,” tegas Sudirman.