BabatPost.com – Setelah Mak Erot meninggal dunia pada 2008 silam, praktik pijat terapi alat vital ala Mak Erot kemudian dilanjutkan oleh anak dan cucunya dengan tetap berpedoman pada panduan yang sudah dijalani Mak Erot selama ini.
Sayangnya ada saja pihak yang berusaha mencari keuntungan secara tidak bertanggung jawab dengan membuka paktek serup mengatasnama Mak Erot. Hal itu membuat keluarganya marah dan kesal.
Akmal, cucu Mak Erot mengaku mengetahui ada pihak-pihak yang memanfaatkan nama besar sang nenek setelah mendapat komplen dari sejumlah orang yang merupakan mantan pasien. Setelah ditelusuri, ternyata prkatek itu dilakukan oleh bukan dari garis keturunan Mak Erot.
Menuru Akmal, dari sejumlah aduan yang diterimanya, oknum- oknum praktek pijak melakukan aksinya memperbesar alat vital dengan cara menggunakan suntikan. Padahal Mak Erot dan garis keturunannya disebut tidak pernah menggunakan suntik.
“Banyak dari pasien yang kemudian datang ke keturunan aslinya setelah mencari informasi. Mereka ingin memperbaiki alat vitalnya yang jadi rusak setelah menjalani terapi abal-abal mengatas namakan emak. Tentu kami dirugikan, kami yang mendapat kecaman,” kata Akmal dalam keterangan tertulisnya.
Adanya pencatutan nama membuat keturunan asli dari almarhumah Mak Erot merasa dirugikan karena nama baik jadi tercoreng. “Padahal kami benar-benar hanya meneruskan kemampuan almarhumah emak yang dikenal menjalankan prakteknya secara tradisional lalu dirusak oleh praktisi terapi abal-abal yang bermodalkan nama besar emak,” keluh Akmal.
Dia melanjutkan, terapi yang dilakukan Mak Erot dan garis keturunannya tidak pernah menggunakan terapi suntik. Metode pembesarannya dengan menggunakan minyak khusus dan disertai ritual khusus.
“Kalau kami yang asli menggunakan minyak khusus dan ramuan. Ada pemijatan dan ritual khusus, jadi tidak pakai suntikan atau vacum agar alat vital bengkak dan membesar,” tutur Akmal.
Tak mau pencatutan nama ini kembali terjadi, keluarga memutuskan mengungkap silsilah anak cucu Mak Erot yang merupakan keturunan asli yang menjalankan terapi. Hal itu diumumkan lewat sebuah papan yang dipampang di kampung halaman di daerah Cigadog Tonggoh, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Akmal juga mengungkapkan, pasien yang datang melakukan pembesaran organ vital bukan saja dari kalangan masyarakat umum. Ada banyak selebriti yang juga tertarik melakukannya. Namun dia tidak mau mengungkap identitasnya demi menjaga kenyamanan klien.
“Kalau buat identitas tidak bisa dikasih tahu karena ada pesan dari mereka,” paparnya.
