Fabio Di Giannantonio menjadi salah satu dari lima pembalap debutan (rookie) MotoGP 2022 yang diprediksi bakal bersinar.
Lima pendatang baru akan ikut merasakan keras dan sengitnya persaingan di Kejuaraan Dunia MotoGP 2022. Mereka adalah Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing MotoGP), Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team), Remy Gardner dan Raul Fernandez (keduanya Tech3 KTM Factory Racing), dan Darryn Binder (WithU Yamaha RNF MotoGP Team).
Dari kelima pembalap rookie MotoGP 2022, hanya Darryn Binder yang tidak menghabiskan musim di Moto2 karena ia langsung lompat dari Moto3.
Bila melihat latar belakang musim lalu, Gardner, Fernandez, dan Bezzecchi layak diprediksi bakal bersinar. Maklum, ketiganya menempati posisi tiga besar klasemen akhir Moto2 2021. Sementara, Diggia – sapaan akrab Di Giannantonio – hanya menempati P7.
Namun demikian, performa di kelas bawah tidak otomatis bisa berlanjut di kategori premier sekaliber MotoGP. Tidak seperti Moto2 maupun Moto3, motor-motor MotoGP jelas sangat jauh di atas dari sisi teknis. Butuh skill dan teknik berbeda untuk mengendalikannya.
Menariknya, Di Giannantonio terbilang cepat beradaptasi dengan calon tunggangan barunya di MotoGP, Ducati Desmosedici GP21. Hal itu dibuktikannya dalam tes resmi dua hari di Jerez, Spanyol, menjelang akhir November tahun lalu.
Pada hari pertama yang diikuti 27 pembalap, Diggia mampu finis di P22. Di antara rookie, ia hanya kalah dari Fernandez. Namun pada hari kedua, Diggia mampu berada di posisi ke-19, juga dari 27 pembalap.
Dari waktu kombinasi, Diggia berhasil menempati posisi ke-19 alias menjadi rookie tercepat dengan waktu lap 1 menit 38,528 detik. Ia terpaut 1,656 detik dari runner-up MotoGP 2021 Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang menjadi pembalap tercepat sepanjang tes Jerez.
Hasil di Jerez memang masih sangat dini untuk menyebut Diggia bakal menjadi rookie terbaik MotoGP 2022. Masih ada tiga tes lagi – shakedown (31 Januari – 2 Februari) dan tes pramusim (5 – 6 Februari) di Sepang, Malaysia, serta di Mandalika Indonesia (11 – 13 Februari.
Terpenting, Fabio Di Giannantonio masih harus membuktikan apakah performanya pada lomba yang sesungguhnya nanti bisa menjadikannya penerus Jorge Martin (Pramac Racing), Rookie Terbaik MotoGP 2021 lalu.
“Di dunia ini, tidak ada ruang untuk rasa takut. Jika Anda tidak percaya pada kemampuan sendiri, tak yakin dengan keahlian Anda, maka tidak ada orang lain yang mau membantu Anda,” ujar Diggia saat perkenalan Tim Gresini Racing MotoGP, beberapa hari lalu.
Menurut pembalap kelahiran Roma, Italia, 23 tahun lalu, tersebut, sangat penting bagi seorang pembalap untuk percaya dengan kemampuannya, bakatnya, dan kerja keras yang dilakukan.
“Saya sangat percaya diri dan tahu bisa sangat bagus di sana (MotoGP). Tentu, saya masih perlu banyak belajar, butuh waktu. Tetapi saya yakin mampu mengatasinya,” kata Diggia.
Faktor motor juga sangat berpengaruh bagi performa pembalap. Musim depan, Diggia dan Bezzecchi bakal sama-sama menjadi rookie yang menggeber Ducati Desmosedici GP21.
Motor ini standar tim pabrikan Ducati musim lalu yang juga diandalkan skuad Pramac Racing, termasuk Martin saat merebut status Rookie Terbaik MotoGP.
Tentu saja untuk musim depan, tetap ada beberapa ubahan signifikan. Apalagi, Ducati sudah menegaskan bakal mendukung penuh Gresini Racing.
Fabio Di Giannantonio mulai turun penuh di Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan turun di Moto3 pada 2016 bersama Gresini Racing.
Puncak kariernya di Moto3 terjadi pada 2018 saat memenangi dua balapan dan enam podium untuk mengakhiri musim di peringkat kedua. Saat itu, Diggia masih memperkuat tim asal Faenza, Italia, tersebut.
Diggia lalu promosi ke Moto2 pada 2019 dengan bergabung di Tim Speed Up hingga akhir 2020. Tahun lalu, ia kembali ke tim Gresini sekaligus merebut hasil terbaiknya dengan berada di peringkat ketujuh usai memenangi satu balapan dan total finis empat podium.