Andrea Dovizioso mengungkapkan alasannya turun gunung dan kembali ke kancah MotoGP. Pembalap RNF Racing itu membantah comeback karena butuh uang.
Rider Italia itu melakoni debut MotoGP pada 2008. Dalam kurun waktu tersebut, ia menunggangi motor buatan Honda, Yamaha dan Ducati.
Setelah berselisih dengan pabrikan Borgo Panigale, Dovizioso memutuskan untuk hiatus semusim pada 2021. Untuk menjaga kepiawaian dan naluri balapan, ia berlatih memakai motor motocross.
Setengah tahun terakhir 2021, ia menuntaskan kerinduan pada motor MotoGP dengan menerima tawaran menguji Aprilia. Itu upaya pabrikan asal Noale tersebut agar bisa merekrut Dovi secara permanen.
Sayangnya, pembalap 36 tahun tersebut lebih tertarik untuk melakukan tes dan menolak terikat. Di luar dugaan, beberapa bulan setelah penolakan, ia malah berlabuh ke Petronas Yamaha SRT.
Skuad Malaysia itu menjadikannya pengganti Franco Morbidelli, yang promosi ke Yamaha Factory Racing. Dari lima balapan pamungkas, ia mengumpulkan 12 poin dan bertengger pada peringkat ke-24.
Kepada Motorcycle News, Dovi mengungkapkan alasannya mengakhiri hiatus dan bergabung dengan Petronas SRT.
“Bukan karena gaji yang membuat kami memutuskan kembali. Saya tidak pernah memilih motor berdasarkan apa membuat saya yang bisa mendapatkan hasil. Untuk motif ini, saya tidak mau pensiun,” katanya.
“Secara sederhana, saya balapan hanya ketika saya mau dan tergantung pada kondisi. Beberapa keadaan terjadi, mungkin saya beruntung.”
Setelah delapan tahun, Dovizioso kembali mengendarai motor Yamaha. Ia perlu waktu beradaptasi dan terus berkonsultasi dengan para mekanik. Masukannya diperlukan untuk pengembangan YZR-M1.
“Yamaha tertarik mendapatkan umpan balik dari seorang pembalap berpengalaman yang datang dari motor lain. Para sponsor menginginkan saya. Hingga sekarang, motor tampak bersahabat, tapi masih banyak yang harus dikerjakan,” tuturnya.
Pertanyaan tentang perceraian tak bersahabat dengan Ducati, yang dibelanya selama 2013-2020, kembali mengemuka. Dovizioso membeberkan situasi yang berujung tak ada kontrak baru.
“Ada banyak motif yang membuat kami berpisah. Contohnya, ketika momen negosiasi pembaruan kontrak. Ducati tidak pernah menemukan waktu untuk membahas kontrak,” ia menjelaskan.
“Kami bahkan tidak pernah membicarakan uang dengan mereka, meski uang tidak pernah jadi batasan untuk saya.”