Enea Bastianini sangat antusias menyambut MotoGP 2022 dengan menyebut DNA Ducati sungguh luar biasa baginya.
Enea Bastianini akan menjalani musim keduanya di Kejuaraan Dunia MotoGP, tahun ini. Paling tidak ada dua perbedaan kondisi yang akan dijalani pembalap asal Italia berusia 24 tahun tersebut.
Pertama, juara dunia Moto2 2020 itu pindah tim dari Avintia Esponsorama (yang musim ini tidak ada lagi karena mundur) ke Gresini Racing, yang kini menjadi tim independen penuh setelah tujuh tahun terakhir mendukung tim pabrikan Aprilia.
Kedua, pembalap yang mengawali karier Grand Prix di Moto3 pada 2014 bersama Gresini Racing tersebut tetap akan memakai Ducati pada MotoGP 2022.
Namun, Bastianini akan memakai Ducati Desmosedici GP21 dengan spesifikasi yang sama seperti pabrikan pada musim lalu, dan tidak lagi memakai GP19.
Seperti diketahui, saat menjadi rookie di MotoGP 2021 lalu, Bastianini memakai Ducati Desmosedici GP19. Dengan motor yang dua tahun lebih tua saat musim digelar itu, Bastianini masih mampu finis P3 di GP San Marino dan GP Emilia Romagna.
Setelah menguji Ducati Desmosedici GP21 di Sirkuit Jerez, Spanyol, November lalu, Bastianini pun menjelaskan perbedaan utama antara Ducati GP19 dan GP21.
“Saya sudah mencoba motor ini (GP21) hanya di satu trek, Jerez. Tetapi saat kali pertama mengendarainya, saya melihat motor ini lebih mudah sehingga saya bisa rileks sepanjang sesi,” ucap Bastianini seperti dikutip Autosport.
“Juga ketika menggeber motor, Anda mungkin melakukan beberapa kesalahan dan tidak ingin kehilangan waktu banyak.
“Saya juga mencoba melakukan pengereman lebih keras, dan bisa mengerem lebih telat dibanding motor 2019. Pergerakan motor juga jauh lebih sedikit. Jadi, ini akan fantastis untuk kualifikasi.”
Bastianini juga menyoroti Ducati GP21 memiliki kecepatan yang lebih baik di tikungan. Ia mengakui, saat kali pertama mencoba motor 2021, sejak awal dirinya merasakan feeling yang lebih baik di atas motor.
“Ducati, DNA Ducati, sungguh luar biasa buat saya. Di tengah tikungan, saya juga bisa menambah kecepatan dan ini penting saat balapan, untuk menghemat ban. Tapi, ini bukan masalah terbesar saya saat balapan,” katanya.
Setelah merebut dua podium pada musim perdananya di MotoGP, tahun lalu, Enea Bastianini mengakui harapan terhadap dirinya sangatlan tinggi.
Kendati begitu, ia menyoroti bila kualifikasi masih menjadi area yang harus dibenahinya pada musim 2022. Tahun lalu, ia hanya sekali start dari posisi di bawah 12 besar.
“Saya memang harus improve. Karena tahun lalu banyak belajar, kini saya harus mampu lebih konsisten sepanjang musim,” tutur Enea Bastianini.
“Kualifikasi saya sangat buruk tahun lalu. Namun dengan motor ini (GP21), saya yakin bakal lebih mudah membuat lap cepat di kualifikasi.”