Lebih Kuat dan Berpengalaman, Alvaro Bautista Tetap Realistis

Ducati kali terakhir merebut gelar pembalap World Superbike (WSBK) pada 2011 lewat Carlos Checa. Karena itulah target untuk Alvaro Bautista pada 2022 sudah jelas.

Sejak kali pertama resmi digelar pada 1988, tidak ada pabrikan lain yang mampu menandingi Ducati di WSBK untuk urusan jumlah gelar kampiun pembalap. Mereka tercatat 14 kali merebut gelar pembalap di WSBK.

Namun begitu, gelar terakhir direbut pabrikan asal Bologna, Italia, itu pada 2011 lewat Carlos Checa dan tim Althea. Selama lebih dari satu dekade, Ducati tidak mampu menandingi pabrikan lain dalam persaingan perebutan gelar pembalap.

Aprilia (lewat Max Biaggi pada 2012 dan 2014), Kawasaki (Tom Sykes 2013 dan Jonathan Rea pada 2015-2020), dan Yamaha (Toprak Razgatlioglu 2021) silih berganti menguasai gelar pembalap.

Dua tahun lalu, Alvaro Bautista nyaris memberikan gelar juara dunia WSBK untuk Ducati. Kendati WSBK 2019 menjadi musim perdananya di ajang balap motor berbasis produksi massal, Bautista langsung menggebrak dengan memenangi 11 race awal.

Berita Terkait :  Jonathan Rea Akui Tekanan Makin Besar

Namun, serangkaian insiden dan kecelakaan membuat Bautista harus mengakui keunggulan Jonathan Rea dengan selisi 165 poin. Meskipun begitu, dengan total 16 kemenangan dan 24 finis podium, saat itu Bautista masih bisa merebut posisi runner-up.

Selain bagi Bautista, WSBK 2019 juga menjadi musim perdana Ducati Panigale V4 R. Praktis, selama dua tahun banyak pengembangan yang dilakukan.

Itulah mengapa Tim Aruba.it Racing – Ducati yakin pemulangan Bautista bisa mewujudkan ambisi mereka agar pembalap asal Spanyol berusia 37 tahun itu membawa kembali nomor #1 ke Bologna.

“Selama dua tahun yang sulit lalu, saya sudah banyak belajar dan berkembang sebagai pembalap,” ucap Bautista yang menghabiskan dua musim (2020 dan 2021) bersama tim pabrikan Honda (Honda Racing Corporation/HRC), seperti dikutip Speedweek.com.

“Saya kini lebih kuat. Saya juga memilih untuk tidak berharap lebih. Saya akan berusaha memakai semua pengalaman dan pengetahuan balap untuk merebut hasil terbaik di segala kondisi. Saya akan berusaha tidak membuat banyak kesalahan seperti pada 2019 yang harus dibayar dengan kekalahan.”

Berita Terkait :  Wet Race Perdana, Sirkuit Mandalika Dibanjiri Pujian Rider WSBK

Juara dunia kelas 125cc (kini Moto3) 2006 yang juga pernah sembilan musim turun di MotoGP tersebut menambahkan, persaingan perebutan gelar di WSBK saat ini berbeda dengan tiga tahun lalu.

“Saat ini lebih banyak pembalap yang mampu bersaing untuk merebut kemenangan. Jadi, ini akan lebih menyulitkan. Tetapi pada saat yang sama saya juga lebih berpengalaman,” kata Bautista.

“Terpenting, saya harus bisa lebih nyaman di atas motor. Bila saya mampu mengendarai motor sesuai dengan cara yang saya inginkan, performa saya akan baik.”

Banyak penggemar WSBK memperkirakan persaingan perebutan gelar musim 2022 nanti akan melibatkan Toprak Razgatlioglu sebagai juara bertahan, Rea dengan status kampiun enam kali, dan Bautista sendiri karena pindah ke tim yang kompetitif.

“Memenangi kejuaraan berbeda dengan menguasai race atau finis podium. Ada banyak race dalam semusim dan Anda harus menghadapi berbagai kondisi berbeda. Anda juga butuh keberuntungan,” tutur Bautista.

Berita Terkait :  Althea Racing Siap Kembalikan DNA Balap di WSSP 2022

Alvaro Bautista pun menyebut beberapa pembalap muda juga bakal ia perhitungkan. Juara dunia World Supersport (WSSP) 2020 Andrea Locatelli mampu beradaptasi sangat baik pada musim pertamanya di WSBK tahun lalu.

Demikian pula pembalap tim pabrikan Ducati yang akan menjadi rekan setim Alvaro Bautista musim depan, Michael Ruben Rinaldi.

“Locatelli harus diperhitungkan bila sudah bicara persaingan perebutan gelar. Rinaldi juga masih muda dan kompetitif. Saya yakin ia akan mampu memenangi lebih banyak balapan pada musim depan,” kata Bautista.

“Saya belum bisa berkomentar soal para pembalap Honda karena mereka baru di WSBK. Namun, bukan mustahil mereka (Iker Lecuona dan Xavi Vierge) membuat kejutan seperti yang saya lakukan tiga tahun lalu.

“Saat bicara soal persaingan perburuan gelar, akan banyak nama yang muncul. Saya ingin menjadi salah satunya. Tetapi, pertama kami harus benar-benar siap. Juga penting untuk merebut hasil bagus pada awal musim. Sepertiga awal menjadi kunci sukses dalam semusim.”

 

Related posts