Akademikus: Integrasikan Papua ke Indonesia melalui pembangunan

Jakarta (BabatPost.com) – Akademikus Universitas Syiah Kuala Otto Syamsuddin berpandangan bahwa pemerintah mengeratkan integrasi Papua dengan Indonesia melalui pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.

Read More

“Semua aspek pembangunan yang dilakukan di Papua, baik di pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur adalah untuk mengintegrasikan Papua ke dalam Indonesia,” kata Otto.

Berita Terkait :  Kemarin, Kursi wakil panglima hingga pemerintah tak antikritik

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menanggapi hasil riset FAPD yang bertajuk “Membangun Fondasi Perdamaian di Papua”, disiarkan di kanal YouTube Imparsial dan dipantau dari Jakarta, Jumat.

Selain itu, menurut Otto, pembangunan yang berlangsung di wilayah rawan konflik juga bertujuan untuk memudahkan Pemerintah dalam mengendalikan situasi guna mencegah konflik mengalami eskalasi.

“Pembangunan infrastruktur juga untuk memobilisasi kekuatan Pemerintah dalam mengendalikan keamanan di daerah konflik,” kata dia.

Otto berpandangan bahwa pembangunan jalan yang meningkatkan konektivitas antardaerah tidak hanya semata-mata untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dari masyarakat lokal, tetapi juga untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada pemerintah dalam rangka mengendalikan kondisi keamanan di wilayah tersebut.

Berita Terkait :  JMM sebut konsep moderasi agama tingkatkan indeks toleransi Indonesia

Oleh karena itu, berdasarkan pengamatan Otto, pusat-pusat pembangunan sebagian besar berlokasi di titik-titik yang memudahkan pemerintah untuk mengendalikan situasi keamanan.

“Pendidikan juga begitu. Pendidikan adalah instrumen untuk pengendalian situasi suatu wilayah,” kata Otto.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Forum Akademisi untuk Papua Damai (FAPD) Cahyo Pamungkas mengatakan bahwa pembangunan di wilayah Papua belum sepenuhnya mendukung upaya peningkatan perdamaian.

Pemerintah harus mengimbangi pembangunan di Papua dengan pelatihan untuk memaksimalkan kapasitas masyarakat Papua dalam menyokong upaya peningkatan perdamaian yang kondusif.

Berita Terkait :  Berikut Himbauan Bagi Warga Di Sektitaran Gunung Merapi

“Pembangunan yang berbasis kebudayaan atau melanesian way adalah alternatif,” kata Cahyo.

Related posts