Menurut dia di Ambon, Kamis, keinginan Kota Metz untuk menjajaki kerja sama dengan Kota Ambon disampaikan oleh delegasi tetap RI untuk Unesco.
“Penjajakan kerja sama juga telah dilakukan Kota Metz, Prancis, dengan Kota Ambon,” katanya.
Dengan demikian, hal itu akan menambah kota yang tengah menjajaki kerja sama “sister city” bidang musik dengan Kota Ambon.
Sebelumnya, Kota Havana, Kuba, juga berkeinginan untuk menjajaki kerja sama kota kembar bidang musik dengan Kota Ambon. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuba Nana Juliana dalam webinar G-Cinc Expert Series, yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) RI, Juni 2021 lalu.
Menurut Ronny kerja sama “sister city” Kota Ambon dan Havana segera ditindaklanjuti melalui kunjungan ke Havana pada Februari 2022 mendatang.
Ronny mengatakan kerja sama dan jejaring sesama kota kreatif merupakan hal yang lumrah. Saat ini ada 47 kota kreatif berbasis musik di bawah Unesco.
Ia menambahkan, melalui kolaborasi tersebut diharapkan akan memperkuat diplomasi lunak Indonesia dan mendorong konektivitas antar masyarakat.
Sementara itu, Ambon maupun Havana dianugerahi Unesco sebagai kota musik dan kota kreatif masing-masing pada Oktober 2019.
Kerja sama “sister city” kota Ambon telah dimulai dengan Kota Vlissingen, Belanda, di bidang kesehatan; dan Kota Darwin, Australia, di bidang budaya dan pendidikan.