BabatPost.com-Persebaya Surabaya memanaskan persaingan di papan atas klasemen BRI Liga 1 2022–2022. Tim berjuluk Green Force itu kini berada di posisi keempat dengan 36 poin atau hanya berjarak 1 angka dari tiga tim di atasnya. Yaitu, Persib Bandung, Arema FC, dan Bhayangkara FC.
Persaingan di papan atas memanas setelah Persebaya menang atas Persikabo 1973 dengan skor 3-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, kemarin sore. Dalam pertandingan itu, tiga gol Persebaya diborong Samsul Arif (19’, 37’, dan 46’).
Sementara itu, dua gol Laskar Padjadjaran –julukan Persikabo 1973– diciptakan Ciro Alves (45’) dan striker asing anyar rasa lama Aleksandar Rakic (53’).
Pelatih Persebaya Aji Santoso menilai, kemenangan itu diraih dengan sangat sulit. Persikabo 1973 bermain sangat bagus.
”Karena itu, hasil ini sangat kami syukuri. Kami belum terkalahkan dalam 12 pertandingan beruntun sekaligus meraih kemenangan dalam empat laga berturut-turut. Kami akan mencoba pertahankan tren ini selama mungkin,” ucap mantan pelatih PSIM Jogjakarta itu setelah pertandingan.
Aji memuji performa seluruh pemainnya. Tidak terkecuali penyerang asing anyar Arsenio Valpoort. Dalam pertandingan kemarin, Aji memberikan kesempatan Valpoort bermain sejak menit ke-66. Dia masuk untuk menggantikan Samsul.
Dalam pertandingan tersebut, Aji tidak terlalu banyak berharap dari Valpoort. Aji memaklumi penyerang berkebangsaan Belanda itu masih perlu waktu untuk beradaptasi.
”Dia belum banyak mengikuti latihan. Saat menjalani karantina pun tidak latihan. Jadi, hari ini (kemarin, Red) dia dimainkan hanya untuk diberikan waktu beradaptasi,” terang mantan pelatih tim nasional Indonesia U-23 tersebut.
Meski demikian, Valpoort sempat memberikan kans bagi Persebaya untuk menambah gol. Aji berharap, pemain 29 tahun itu semakin padu dengan Marselino Ferdinan dan kawan-kawan. ”Semoga proses adaptasinya berjalan lancar,” ungkap Aji.
Sementara itu, kekalahan 2-3 dari Persebaya menjadi pukulan telak bagi pelatih Persikabo 1973 Liestiadi. Kebobolan tiga gol merupakan jumlah kejebolan terbanyak sejak pria asal Medan, Sumatera Utara, itu menukangi Laskar Padjadjaran.
Liestiadi menerangkan, dua kebobolan awal terjadi karena salah koordinasi. Selain itu, Liestiadi menilai serangan Persebaya sulit diprediksi. Terkadang, Persebaya menusuk dari sayap. Namun, Persebaya juga sering menyerang dari tengah.
”Pergerakan Samsul Arif juga susah dibaca. Sebagai false nine, pergerakannya sulit diduga. Kami akan mengevaluasi cara bertahan,” tegas mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut.
Karena itu, Liestiadi memberikan apresiasi atas kemenangan Persebaya. Menurut dia, Persebaya bermain sangat baik. ”Kami sudah berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Namun, kami belum beruntung,” ucap mantan pelatih Persikad Depok tersebut.
