BabatPost.com – Terdakwa Gaga Muhammad menyampaikan pembelaan di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Timut. Gaga memohon majelis hakim menjatuhkan hukuman seringan-ringannya dalam kasus pelanggaran lalu lintas.
“Saya memohon majelis hakim memutus perkara ini dengan seadil-adilnya dan seringan-ringanya supaya saya bisa melanjutkan pendidikan lagi guna menggapai masa depan yang lebih baik,” pinta Gaga Muhammad di hadapan majelis hakim PN Jakarta Timur Senin (10/1).
Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Gaga Muhammad merasa kecelakaan mobil yang mengakibatkan cidera serius bahkan mengalami kelumpuhan pada korban Laura Anna bukan semata-mata kelalaian dirinya. Gaga menyebut ada pihak lain yang juga lalai. Yaitu dari pihak korban dan rumah sakit
Gaga Muhammad mengungkapkan, Laura Anna mengalami cidera yang cukup serius lantaran lalai dalam mengenakan sabuk pengaman atau tidak sempurna dalam menggunakannya. Berbeda dengan dirinya yang menggunakan sabuk pengaman secara lengkap sehingga tidak mengalami cidera yang serius dalam insiden 8 Desember 2019 silam.
“Korban hanya mengenakan tali bagian atas, sementara tali bagian bawah yang seharusnya melingkar di perut tidak dipasang,” tutur Gaga Muhammad.
Selain itu, pihak rumah sakit juga disebut Gaga Muhammad lalai karena tidak cepat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan terlambat dalam memberikan penanganan yang semestinya. Korban Laura Anna baru diperiksa secara menyeluruh setelah 4 hari kemudian. Padahal ia sudah mengeluhkan sakit pada bagian leher belakang sejak baru masuk rumah sakit.
“Penanganan baru dilakukan setelah hari ke-4. Baru setelah dilakukan MRI di rumah sakit berbeda dan diketahui terdapat pergeseran tulang leher pada korban. Apakah adil kelalaian yang dilakukan pihak lain harus dibebankan pada saya ?,” papar Gaga Muhammad.
Dia juga memohon maaf kepada mendiang Laura Anna, keluarga besarnya dan keluarga dia sendiri. Karena kecelakaan ini telah membuat mereka semua sedih sekali. Selain itu, Gaga juga menyampaikan terima kasih kepada kuasa hukum yang telah berjuang sejak awal sampai akhir persidangan membela dirinya.
“Ini adalah teguran keras dari Allah agar saya sadar dan berhati hti dalam bersikap dan bertindak. Tidak ada seorang pun di dunia yang menginginkan kecelakaan terjadi. Sebagai orang yang beriman, ini adalah takdir Allah, musibah,” tuturnya.
