Rider Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder menjelaskan kelemahannya dalam sesi latihan MotoGP dan terutama saat kualifikasi, yang kontras dengan performa kuatnya selama balapan.
Brad Binder menyadari betul kualifikasi bukan salah satu kekuatannya. Pembalap Afrika Selatan (Afsel) yang memperkuat tim pabrikan KTM itu menyabet kemenangan perdana di MotoGP pada musim rookie-nya, 2020 lalu.
Kesuksesan itu mampu diulangi Binder dalam kejuaraan musim 2021. Namun kinerja impresifnya selama sesi balapan tak terlihat dalam latihan bebas dan kualifikasi, di mana ia belum bisa tembus lima besar, apalagi front row.
“Tentu saja, saya ingin bisa tampil cepat di hari Jumat (latihan bebas), tetapi saya rasa lebih baik lambat pada Jumat, lambat pada Sabtu (kualifikasi), namun tidak lambat pada Minggu (balapan),” kata Binder.
“Untungnya, itu tidak berlaku untuk saya (karena mampu kencang selama balapan). Kalau tidak mungkin saya tidak akan memiliki pekerjaan,” pembalap 26 tahun tersebut menambahkan seraya menyeringai.
Brad Binder mengaitkan bahwa dirinya secara teratur mampu masuk ke posisi yang lebih baik di kelas utama sepanjang akhir pekan balapan, dengan fakta setelah 2020, 2021 juga seperti jadi musim rookie tambahan baginya.
Selain menjalani balapan di sirkuit yang benar-benar baru untuknya dengan prototipe MotoGP, ban pun berperan dalam penampilan Binder. Hal ini tidak disangkal oleh juara dunia Moto3 2016 tersebut.
“Saya menggunakan ban depan lebih dari pembalap yang lain. Saya mengerem lebih keras dan biasanya lebih lambat. Dan jika ban depan tidak memberikan dukungan yang cukup untuk itu, tidak banyak yang dapat Anda lakukan.”
Pernyataan tersebut dilontarkan Binder di Spielberg pada Agustus, sebagai contoh, di mana ia mencatat bahkan kompon ban paling keras yang ditawarkan Michelin masih terlalu lunak baginya dan KTM.
Tetapi kenyataan bahwa Binder merupakan seorang ‘Sunday Rider’ yang hanya benar-benar bisa melaju kencang pada sesi balapan sudah terjadi sebelum mendapatkan promosi ke kategori MotoGP.
Dalam kelas Moto2, misalnya, sang pembalap berhasil membukukan delapan kemenangan dan total 15 podium selama tiga tahun (2017-2019). Tetapi di kualifikasi, ia cuma enam kali tembus top 3, termasuk satu pole position.
Meski begitu, Binder tidak terlalu mengkhawatirkan kelemahannya dalam kualifikasi. “Pada akhirnya, setelah Anda meningkatkan feeling dan bisa membawanya dari trek ke trek, maka itu akan membaik dengan sendirinya.”
Sejauh ini, sepanjang dua musim pertamanya bersaing dalam MotoGP, setidaknya Brad Binder tampak telah menemukan feeling yang dibutuhkannya untuk tampil kuat dalam sesi balapan hari Minggu.