BabatPost.com-Sarana pendukung pertandingan kembali menjadi sorotan. Jika sebelumnya Persebaya Surabaya mengeluhkan kondisi ruang ganti Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, tadi malam fasilitas di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, yang menjadi perbincangan.
Selain memiliki tribun yang lebih kecil, Stadion Kompyang Sujana tidak memiliki sarana penunjang. Alhasil, beberapa ruangan penunjang dibangun di luar stadion dengan menggunakan tenda portabel. Salah satunya, ruangan konferensi pers.
Presiden Achsanul Qosasi menjelaskan, sejak awal, Bali memang mengalami keterbatasan soal prasarana. Di Pulau Dewata itu, hanya Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, yang memiliki fasilitas paling lengkap. Markas Bali United tersebut juga memiliki tribun yang besar.
”Di sini (Stadion Kompyang Sujana, Red), rumputnya memang bagus. Tapi, ruang ganti dan toilet rasanya harus diperbaiki lagi,” ucap Qosasi saat ditemui setelah pertandingan.
Kapten Madura United Slamet Nurcahyo sependapat dengan sang presiden klub. ”Tidak ada masalah dengan lapangan. Yang harus dibenahi hanya ruang ganti dan ruang konferensi pers. Semoga ke depan Bali lebih baik dalam masalah ini,” terang Slamet.
Pelatih PSM Makassar Joop Gall memaklumi keterbatasan yang ada di Bali. Menurut pelatih asal Belanda itu, keberanian Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan seri keempat Liga 1 patut diapresiasi. Hal itu membuat Bali harus membenahi segala sarana dan prasarana sepak bola.
”Keputusan ini tepat. Saya senang. Perbaikan yang dilakukan Bali bisa menghasilkan pertandingan bagus untuk disaksikan lewat televisi,” ungkap Gall.
