Pebisnis Trading Kelola Mitra Surabaya, Akuisisi Dibantu Eri Cahyadi

Pebisnis Trading Kelola Mitra Surabaya, Akuisisi Dibantu Eri Cahyadi

BabatPost.com-Akuisisi klub sepak bola ternyata juga terjadi di divisi ketiga. Tim asal Kota Pahlawan, Mitra Surabaya, sudah berganti kepemilikan.

Kini klub tersebut dikelola pebisnis trading saham, Zainal Hudha Purnama. Sebelumnya, seluruh saham dimiliki Mursyid Effendi. Tapi, kemudian dijual kepada Zainal.

Read More

Bagaimana ceritanya? Mursyid menjelaskan, kondisi tim sedang kembang kempis sebelum Liga 3 Jatim dimulai. Kemudian, datanglah Zainal. ’’Dia mau menawarkan untuk mengakuisisi klub, ya saya lepas,’’ kata Mursyid saat dihubungi Jawa Pos.

Mursyid menyambut baik. ’’Karena setahu saya, beliau ini (Zainal) masih ada hubungan keluarga dengan Bapak Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi),’’ ungkapnya.

Berita Terkait :  Tak Kalah dalam 11 Laga Beruntun, Persebaya Makin Percaya Diri

Tapi, ternyata negosiasi sempat berjalan alot. Kedua pihak sulit menemukan titik temu. Sampai akhirnya, proses negosiasi dipantau Eri Cahyadi.

Dikonfirmasi secara terpisah, Zainal tidak menampik bahwa ada campur tangan wali kota Surabaya dalam proses negosiasi. Menurut dia, itu merupakan hal yang wajar.

’’Sebetulnya (bantuan) tidak secara langsung. Lebih pada support beliau (Eri) pada sepak bola Surabaya,’’ jelasnya kepada Jawa Pos. Dia juga tidak menampik sempat meminta tolong secara langsung kepada Eri.

’’Kami tahu bahwa klub peserta Liga 3 bisa dibantu pemkot atau pemkab. Di sini kami hanya meminta petunjuk wali kota karena proses (negosiasi) memang sempat alot. Namun, alhamdulillah semua berjalan lancar dan kami bisa menyelesaikan proses akuisisi dengan baik,’’ beber Zainal.

Lantas, apa yang membuat Mursyid akhirnya merelakan sahamnya di Mitra Surabaya? Pria yang kini menjadi pelatih Persiga Trenggalek tersebut buka suara.

Berita Terkait :  Akan Ada Dua Pemain Persik Kediri yang Ikut Menerima Trofi Juara

’’Saya dipanggil Pak Eri (Cahyadi). Setelah itu, saya merasa okelah untuk melepas saham. Sebab, saya mikirnya beliau (Eri) ini kan wali kota. Pasti lebih bagus dalam mengelola klub,’’ jelas Mursyid.

Hanya, tidak semua saham Mursyid dilepas. ’’Pak Zainal hanya membeli 95 persen saham saya. Jadi, saya masih punya saham 5 persen di Mitra Surabaya,’’ ungkapnya.

Cuma, saham itu untuk klub Mitra Surabaya yang berlaga di Liga 3 Jatim. Bukan Sekolah Sepak Bola (SSB) Mitra Surabaya. ’’Karena SSB dan Mitra Surabaya yang berlaga di Liga 3 itu beda. Yang SSB itu tidak akan dijual. Karena itu memang peninggalan legenda klub,’’ ungkap Mursyid.

Setelah saham mayoritas klub dilepas, Mursyid sempat ditawari untuk menduduki jabatan khusus di Mitra Surabaya. ’’Katanya tahun ini saya mau diajak ngobrol dulu sama pemilik baru. Tapi, sampai sekarang kok belum ada komunikasi lagi,’’ jelas pria 49 tahun itu.

Berita Terkait :  Sayangkan Inkonsistensi PSSI, Persebaya Tetap Siap Lawan Bali United

Ditanya soal Mursyid, Zainal mengaku sudah menyiapkan posisi spesial. ’’Untuk Mas Mursyid, kami akan menempatkan beliau sebagai penasihat atau pembina klub. Sebab, secara basic keilmuan soal olahraga, khususnya sepak bola, bagus. Dan, sense of belonging pada Mitra sangat besar,’’ jelas Zainal.

Zainal bakal serius menangani klub yang musim ini gugur di babak 16 besar Liga 3 Jatim itu. Dia memiliki alasan kuat mengapa mau mengakuisisi Mitra Surabaya.

’’Mitra Surabaya punya nama besar dalam sejarah persepakbolaan Surabaya. Meski ada banyak klub sepak bola berbasis SSB di Surabaya, saya lebih melihat soal faktor historical dari nama besar Mitra,’’ tandas Zainal.

Related posts