Valentino Rossi-Ducati Tidak Dibuat untuk Satu Sama Lain 10 Tahun Lalu

Valentino Rossi kembali ke Ducati? Petinggi pabrikan Borgo Panigale tidak menghindar dari pertanyaan itu, 10 tahun setelah kegagalan kolaborasi mereka dengan ikon MotoGP tersebut.

Pada MotoGP musim 2021 Ducati tampaknya memiliki peluang emas untuk mengklaim gelar juara dunia pembalap dan akhirnya menyambut suksesor Casey Stoner.

Seperti diketahui, rider Australia, yang menjadi kampiun di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 200, masih satu-satunya yang mampu meraih gelar bersama Ducati, meski sejak saat itu ada nama-nama top yang bergabung.

Di antaranya tentu saja Valentino Rossi, yang dua musim membalap untuk brand Italia. Namun periode singkat itu melahirkan memori menyakitkan bagi fans Ducati maupun The Doctor.

Apa yang pada saat itu jadi impian utama bagi Rossi, melihat dirinya bisa juara dengan pabrikan ketiga dan memakai warna nasional di level tertinggi, berubah sebagai sebuah kegagalan.

Peralihan setelah kesuksesan bersama Yamaha ke Ducati menjadi mimpi buruk karena menyebabkan kurva performanya merosot drastis. Dalam dua tahun, The Doctor hanya mampu meraih tiga podium tanpa satu pun kemenangan.  

Berita Terkait :  Catatan Pelanggan MotoGP Mugello Sunday: Senjata Rahasia Pemenang, Penonton Kembali, dan Pesan Ragu Morbidelli | MotoMatters.com

Sejak saat itu, Ducati telah melakukan restrukturisasi, programnya telah mengikuti perubahan arah yang diprakarsai Luigi “Gigi” Dall’Igna selaku General Manager dan selama perlahan kinerja mereka kembali.

Kebangkitan mereka ditandai dengan kemenangan pada 2016 setelah enam tahun paceklik. Kemudian tiga musim beruntun, di mana Andrea Dovizioso muncul sebagai lawan paling kuat bagi Marc Marquez.

Jika musim 2020, dengan bagian keanehannya akibat pandemic Covid-19, terbukti rumit bagi Ducati, Francesco Bagnaia mampu mengambil alih dan melahirkan optimisme di MotoGP 2021 sehingga disebut sebagai favorit juara pada 2022.    

“Kami tidak menyimpan beban,” CEO Ducati Claudio Domenicali menegaskan ketika ditanya La Gazzeta dello Sport soal kolaborasi yang gagal dengan Valentino Rossi pada 2011-2012.

“Itu adalah masa ketika kami tidak dibuat untuk mengisi satu sama lain. Saat itu motornya sangat sesuai dengan ekspektasi Stoner dan sulit ditafsirkan pembalap yang terbiasai dengan motor yang lebih balans.

Berita Terkait :  Dapat Nasihat Legenda, Pedro Acosta Pede Ulang Sukses di Portimao

Namun Domenicali meyakini ‘pernikahan’ Ducati dengan Rossi bisa jauh lebih bahagia jika didukung oleh Desmosedici saat ini. “Ducati hari ini sangat berbeda. Saya pikir dia akan tampil baik dengan motor yang ada sekarang,” ia menambahkan.

Reuni antara Rossi dan Ducati?

Kini Desmosedici membuktikan jauh lebih meyakinkan di trek, ke titik di mana itu telah menjadi motor yang banyak dicari di pasar dan Rossi menemukan hubungan lain tak terduga dengan pabrikan Ducati.

Timnya, VR46, akan melakoni debut di kelas MotoGP pada tahun ini bekerja sama dengan Ducati, yang menyiapkan dua mesin Desmosedici untuk rider mereka, Luca Marini dan juga rookie Marco Bezzecchi.

Sedangkan pemilik nomor ikonik #46 baru saja mengakhiri karier panjangnya sebagai pembalap motor setelah memperkuat Yamaha selama sembilan tahun terakhir, pasca periode kelam di Borgo Panigale.

Namun ada satu hal yang diperlukan untuk meningkatkan ekspektasi terliar, yakni bagaimana jika Rossi, sebagai pemilik VR46 Racing Team, mengambil alih kemudi Desmosedici untuk berpartisipasi dalam tes.  

Berita Terkait :  Bawa Sensasi Balapan ke Rumah Dengan Lilin Beraroma Dari Motul Ini

“Itu terserah Gigi (Dall’Igna),” kata Domenicali saat ditanya soal kemungkinan tersebut.  

Gigi Dall’Igna selaku General Manager Ducati Corse, mengatakan sehari setelah Grand Prix Valencia bahwa terlalu dini mengajukan proposal seperti itu kepada Valentino Rossi, namun tak menyangkalnya.

“Kami belum membicarakannya. Meminta sesuatu kepada Valentino saat ini tampak sangat tidak cerdas bagi saya sebab saya tak tahu hubungan seperti apa yang masih dia miliki dengan Yamaha dan apa yang ingin dia lakukan dengan Yamaha,” kata Dall’IGna.

“Saya pikir lebih benar membiarkan dia yang memutuskan. Dia adalah Valentino Rossi, dan terus terang, di lingkungan ini (MotoGP), dia bisa melakukan apa pun yang dia mau,” pria Italia itu menambahkan.

VR46 telah menggantungkan nasib MotoGP-nya ke Ducati, karena skuad Italia telah bergabung dengan panel struktur satelit mereka. Di sisi lain, Yamaha tetap jadi mitra melalui VR46 Riders Academy serta tim baru Yamaha VR46 Master Camp di Moto2.

 

Related posts