Managing Director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, mengatakan timnya berhutang banyak pada Valentino Rossi setelah sukses mengembalikan kemenangan di masa lalu.
Rossi gabung Yamaha pada 2004 setelah membuat keputusan besar meninggalkan Honda yang membawanya meraih gelar juara dunia.
Itu dilakukan karena The Doctor merasa kecewa dengan pernyataan Honda yang mengatakan kesuksesan seorang pembalap berkat motor yang tampil baik.
Pindah ke Yamaha membuat Valentino Rossi mendapatkan banyak kritik dan tak yakin bisa mengulang apa yang dilakukannya di Honda.
Pasalnya, saat itu Yamaha sedang dalam kondisi terpuruk, bahkan hampir keluar dari MotoGP akibat tak kunjung meraih kemenangan.
Namun, bergabungnya pria Italia itu menjadi titik balik Yamaha memperjuangkan gelar juara dunia.
Ini yang membuat Yamaha merasa selalu berutang kepada Rossi, sehingga terus memberikan kesempatan kepada pria 42 tahun itu untuk memperjuangkan tujuannya.
“Adapun orang lain, akhir dari era yang mulia. Ini adalah salah satu ikon olahraga yang unik,” kata Jarvis seperti dilansir Motosan.
“Tetapi untuk setiap ikon, akhir kariernya pasti akan datang. Dia adalah orang yang membuat kami menang lagi di MotoGP.
“Dia memberi kami kepercayaan diri sebagai pabrikan dan sebagai merek bahwa kami bisa menang. Jadi kami berhutang banyak padanya. Seperti yang telah kami katakan, ini adalah perjalanan yang luar biasa.”
Valentino Rossi memutuskan pensiun pada akhir tahun lalu, dan menjadi penanda berakhirnya suatu era. MotoGP juga kehilangan ikon yang telah membuat kejuaraan lebih menarik minat banyak penggemar di seluruh dunia.
Bahkan, Lin Jarvis mengatakan pembalap-pembalap besar yang ada di MotoGP saat ini namanya masih kalah besar dibandingkan Rossi.
“Tentu saja, akan ada beberapa efek setelah kepergiannya karena dia adalah pembalap yang unik,” ujarnya.
“Saya pikir jika Anda pergi ke seluruh dunia dan berkata, ‘Siapa Marquez?’ Banyak orang tidak akan memiliki petunjuk. ‘Siapa itu Quartararo?’ Tidak ada yang mengenalnya. Tapi semua orang tahu siapa Valentino Rossi. Ini pasti akan mengambil sesuatu dari olahraga.”
Memberikan kesempatan kepada Valentino Rossi untuk melanjutkan kariernya bersama Petronas SRT tahun lalu tak membuat Yamaha merasa dirugikan karena hasilnya tak kunjung datang.
“Saya pikir itu memberi kami lebih banyak hal sebagai perusahaan dan sebagai merek daripada efek merugikan apa pun,” ucapnya.
“Saya merasa jika kami melihat gambaran besarnya, jika Anda hanya ingin menganalisis hasilnya, mungkin kami bisa membuat keputusan lain dua tahun lalu.
“Tetapi, kami telah memilih untuk menghormatinya, untuk menghargai karirnya dan semua yang telah dia berikan kepada kami. Untuk itu kami terus mendukungnya.
“Dia juga masih cepat. Jadi, itu adalah keputusan yang kami buat dengan kesadaran penuh.”