Peneliti LSI: Ganjar-Puan pasangan jalan tengah

Jakarta (BabatPost.com) – Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, menyatakan duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani yang diusung sejumlah tokoh dan kader PDI Perjuangan merupakan solusi cerdas menjadi pasangan capres dan cawapres jalan tengah.

Read More

“Saya kira, duet Ganjar-Puan itu merupakan tawaran sekaligus solusi cerdas yang sangat potensial memecah kebuntuan dan kegamangan politik di internal PDIP. Dengan Duet tersebut, selain mampu mengakomodir aneka kepentingan kelompok yang menginginkan capres tertentu, juga sangat mungkin mengantar PDIP menjadi makin solid,” kata Toto dalam keterangan tertulis, Jumat.

Berita Terkait :  Waka MPR: Komunikasi pusat-daerah tentukan keberhasilan pembangunan

Toto menanggapi mulai maraknya pembentukan Laskar Ganjar-Puan di sejumlah wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Maluku, dan lain-lain.

Bahkan, menurut Toto yang juga Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA itu, pasangan Ganjar-Puan sangat mungkin memberi banyak “benefit” politik untuk PDIP, ketimbang mengusung pasangan Prabowo-Puan.

Toto menjelaskan “benefit” politik yang pertama, PDIP akan lebih solid baik dalam rangka menghadapi pemilihan anggota legislatif (pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena dua kubu pendukung capres, Ganjar dan Puan, sudah bersatu sebagai pasangan.

Benefit politik kedua, lanjut Toto, kekuatan personal figur Ganjar dengan elektabilitasnya yang cukup tinggi di seluruh lembaga survei sangat mungkin memberi efek elektoral positif untuk partai.

Berita Terkait :  PDIP bertekad buat rekor MURI senam serentak di HUT Ke-49

Dengan tren elektabilitas yang terus meroket, figur Ganjar sangat potensial memberi efek ekor jas (“coattail effect”) untuk PDIP sebagaimana pernah terjadi pada figur Jokowi pada pileg dan pilpres sebelumnya.

Toto mengakui sampai saat ini belum ada sinyal yang tegas dari Ibu Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDIP tentang siapa figur yang akan diusungnya, kecuali beredarnya wacana Prabowo-Puan yang sepertinya dibiarkan tanpa bantahan dari PDIP.

Mungkin, kata dia, pada saatnya PDIP akan realistis menjadikan data survei sebagai panduan dalam mengusung capres.

“Tapi, menurut saya, jika konteksnya kepentingan partai dan kepentingan memenangkan Pilpres 2024, seharusnya PDIP mengusung dua kadernya, Ganjar-Puan, ketimbang Prabowo-Puan,” katanya.

Berita Terkait :  Relawan BARET dukung Erick Thohir maju pada Pilpres 2024

Ia mengakui khusus Puan Maharani masih memiliki problem elektabilitas yang rendah. Ini harus menjadi ‘PR’ besar PDIP memanfaatkan sisa waktu dua tahun ke depan,” tegasnya.

Namun, menurut Toto, dari pengalaman sejumlah kontestasi politik pilpres selama ini, bahkan di pilkada kemenangan itu lebih banyak ditentukan oleh figur nomor satunya.

Meskipun, yang ideal, baik figur nomor satu maupun nomor duanya, sama-sama memiliki elektabilitas yang kokoh.

“Tugas utama Ganjar-Puan sekarang bagaimana merawat modal sosial yang ada saat ini, khususnya elektabiltas, jangan sampai merosot karena berbagai manuver blunder yang dilakukannya.

Dari pengalaman selama ini, figur yang mengalami tren penurunan elektabilitas biasanya akan mengalami kesulitan untuk “rebound”, apalagi untuk menang,” ungkapnya.

Related posts