Livio Suppo Prihatin dengan Krisis Performa Honda

Eks Manajer Tim Repsol Honda Livio Suppo turut menyoroti krisis performa pabrikan Hamamatsu di MotoGP. Pria Italia tersebut merasa prihatin terhadap mantan timnya, yang kerap dikritiknya.

Honda Racing Corporation (HRC) benar-benar mengalami krisis performa dalam dua tahun terakhir di MotoGP. Selama Marc Marquez absen, mereka tidak dapat mencetak satu pun kemenangan.

Honda baru kembali ke jalur kesuksesannya di Sirkuit Sachsenring (Grand Prix Jerman) pada tahun lalu. Itu pun setelah Marquez kembali meski kondisinya belum 100 persen akibat cedera pada 2020.

Juara dunia enam kali MotoGP tersebut memberi kemenangan lagi bagi HRC di Austin (GP Amerika) dan Misano (GP Emilia Romagna) tahun lalu. Sedangkan rider Honda lainnya gagal melakukannya.

Hal ini membuat Livio Suppo mengkritik mantan timnya. Pada awal musim panas tahun lalu ia mengeluh bahwa perkembangan Honda berjalan ke arah yang keliru dan mereka kurang fokus ke depan.

“Anda telah membuat banyak kesalahan di masa lalu. Adalah sebuah kesalahan dengan membiarkan Dani Pedrosa pergi,” kata Suppo seperti dilansir dari Speedweek.  

“Kepergiannya menunjukkan progres motor (RC213V) menuju ka arah di mana hanya Marc (Marquez) yang bisa tampil kuat. Dan sama sekali tidak ada persiapan menghadapi periode setelah Marc.”

Kendati keras mengkritik, situasi tersebut tidak membuat Suppo tak peduli lagi dengan Honda. Dalam sebuah wawancara dengan Motosan, ia menjelaskan kesulitan mereka membuatnya prihatin.

“Saya sangat menyesal untuk Honda bahwa mereka harus bertarung seperti itu sekarang. Karena ketika saya meninggalkan tim setelah musim 2017, skuadnya sangat kuat,” kata Suppo.

“Anda harus menemukan cara yang tepat. Dan saya berharap Marc Marquez baik-baik saja. Itu pasti akan membantu,” sang mantan manajer menambahkan.

Namun ia menggarisbawahi jika HRC perlu segera membenahi problem esensial. “Hasil semua pembalap Honda lainnya tidak bagus, jadi progres motor mungkin tidak telalu bagus.”

Related posts