Pembalap baru Tech3 KTM, Remy Gardner, mengatakan dirinya tak pernah berhenti belajar untuk mendapatkan gelar juara dunia Moto2 pertamanya.
Gardner merupakan putra dari seorang juara dunia legendaris, Wayne Gardner. Meski begitu, pembalap asal Australia itu bertekad untuk tak berada bawah bayang-bayang ayahnya, dan ingin menemukan jalannya sendiri dalam meraih kesuksesan.
Akhirnya, Remy Gardner menempatkan namanya dalam daftar pembalap terbaik ketika menyabet gelar Moto2 2021, pada November lalu.
Kesuksesan ini membuatnya dipercaya oleh KTM untuk menapaki jejak yang lebih tinggi dengan memperkuat Tech3 di MotoGP pada 2022. Bahkan, kesempatan itu diberikan sebelum ia menjadi juara dunia Moto2.
“Saya Remy Gardner, bukan Wayne,” kata Gardner. “Saya memiliki banyak momen sulit selama bertahun-tahun, masa-masa yang bisa saja menghancurkan mentalitas saya.
“Anda tidak bisa melanjutkan hidup dengan kenangan buruk, Anda harus terus melangkah, belajar dari kesalahan dan berusaha menjadi lebih baik lagi.”
Tahun ini, Remy Gardner mendapatkan banyak manfaat dari apa yang telah dipelajarinya selama ini. Pembalap 23 tahun itu terlihat lebih tenang dan bisa berpikir matang ketika terjadi masalah.
Tapi, Gardner juga mendapatkan banyak pelajaran dalam pertarungan ketat perebutan gelar juara dunia sepanjang musim ini.
“Saya pikir telah mempelajari banyak hal tahun ini, terutama bagaimana menghadapi tekanan. Khususnya, menghadapi rekan setim seperti Raul (Fernández) yang sangat cepat, seorang rookie yang telah menangani situasi ini dengan sangat baik,” ujarnya.
“Saya pikir saya telah belajar banyak di tahun ini, dan saya jelas akan membawanya selama sisa hidup saya, di mana pun itu, di MotoGP atau melakukan hal lain. Jadi, ini jelas merupakan tahun yang istimewa.”
Remy Gardner juga merasa apa yang telah didapatkannya sejauh ini cukup untuk membuatnya tampil cepat di MotoGP.
Gemar mengendarai motor besar dan berlatih di dirt track juga menjadi modal bagus bagi Gardner untuk menaklukkan motor MotoGP.
“Saya akan membuat mimpi lain menjadi kenyataan dengan balapan di kelas premier, bersama pembalap-pembalap besar,” ucapnya.
“Ini adalah impian setiap anak kecil yang ingin menjadi pembalap. Mimpi itu belum berakhir, sekarang bagian yang menyenangkan dimulai!
“Saya benar-benar menantikannya. Jelas bahwa ada banyak yang harus dipelajari, Raul akan melaju cepat, dia beradaptasi dengan cepat sehingga akan sangat bagus.
“Saya pikir kami akan saling mendorong dan saya berharap kami akan membantu KTM dan itu akan memperkuat seluruh situasi.
“Semoga kami bisa memiliki tahun yang baik dan bersenang-senang dengan motor ini. Ketika Anda melihat dari mana kami berasal, itu benar-benar luar biasa.”