Pembalap World Superbike (WSBK), Jonas Folger, ternyata anti tinggal di hotel dan memilih membawa karavannya saat balapan di Eropa musim lalu.
Pria Jerman tersebut mengucapkan selamat tinggal kepada Bonovo BMW dan WSBK lebih cepat karena keterbatasan dana.
Folger punya siasat unik untuk menghemat pengeluaran akomodasi. Alih-alih naik pesawat dan tidur di hotel, ia menyambangi kota-kota tempatnya balapan di Eropa dengan mobil van FIAT Ducato atau karavan.
Pria 28 tahun itu bahkan menyetir sendiri, kadang bergantian dengan mekaniknya Sergio Sickau.
“Setelah sekian lama, dengan tinggal di berbagai hotel, bepergian dengan mobil van memberi saya sesuatu yang lebih,” ucapnya kepada Motorsport-Total.com.
“Anda punya keempat dinding untuk diri sendiri, terpisah dari orang lain, retret Anda sendiri. Anda hanya merasa menyenangkan.”
Ada alasan lain di balik keengganan Folger menginap di hotel. Ini berhubungan dengan histori semasa awal balapan.
“Saya bukan tipe (yang suka tinggal) di hotel. Saya mengendarai Kejuaraan Dunia Motor dalam waktu cukup lama. Musim 2008, dimulai dengan wild card,” ia melanjutkan.
“Saya balapan di Jepang, Australia dan Malaysia. Saat itu, saya masih berusia 15 tahun. Jadi saya banyak bepergian sejak muda. Jadi saya sudah merasa cukup tinggal di hotel.”
Jonas Folgers Wohnwagen war bei jedem Rennen im Einsatz
Foto: S. Fraenzschky
Ternyata membawa mobil van di area paddock WSBK, menjadi sebuah tren, yang bukan dijalani oleh Folger saja. Jonathan Rea, Tom Sykes dan beberapa pembalap sudah punya area parkir sendiri.
“Semua di sini melakukan hal yang sama. Sungguh bagus kalau ada kemungkinan ini,” tuturnya.
Ia menyayangkan inisiatif seperti itu tak ada di MotoGP. Padahal, Folger yakin kalau banyak pembalap ajang tersebut yang tertarik dengan petualangan.
“Jika semua orang punya peluang ini di MotoGP, kemudian akan ada lebih banyak pembalap yang memilihnya. Saya lebih baik tinggal di sebuah karavan daripada hotel,” ia menuturkan.
“Sebuah hotel tidak menawarkan apa pun secara otomatis dan lebih mewah.”
Derartige Luxus-Motorhomes sieht man auch im WSBK-Fahrerlager
Foto: S. Fraenzschky
Bepergian lewat darat tentu saja menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga. Sisi negatif itu diakui oleh Folger.
“Itu menjadi sulit di beberapa titik. Saya selalu mengemudi dengan mekanik saya, Sergio. Saya mengemudi untuk jarak pendek, tapi juga perjalanan lebih panjang, seperti Spanyol. Anda bisa menyetir bergantian,” katanya.
Musim ini, rider yang pernah tampil di Moto2 serta MotoGP tersebut terancam menganggur. Opsi yang terbuka sekarang adalah Kejuaraan Dunia Ketahanan.
Jonas Folger juga menyiapkan rencana cadangan yakni membuka sebuah bengkel.