BabatPost.com-Shin Tae-yong menurunkan komposisi yang berbeda di jantung pertahanan. Tak ada nama Elkan Baggott dan Rizky Ridho. Bahkan, keduanya tak ada di line-up.
Selain keduanya, Victor Igbonefo dan Rizky Dwi tak ada dalam daftar susunan pemain. Apa penyebabnya? Menurut Kepala Singapore Sport Institute Su Chun Wei, empat pemain tersebut telah melanggar controlled itinerary.
Jadi empat pemain tersebut melakukan pelanggaran karena sempat berada di luar hotel, tempat latihan, atau venue yang sudah ditentukan. Pelanggaran itu dikirimkan ke e-mail PSSI pada Jumat (31/12) malam. Itu setelah komite disiplin AFF melakukan sidang dan memutuskan menghukum empat pemain Indonesia.
Pada Instagram story-nya, Elkan Baggot menjelaskan bahwa dirinya bersama tiga pemain lain tidak mengetahui telah melanggar aturan. ’’Ofisial kami sendiri berkata kepada kami dan saya mengutip; Anda diperbolehkan keluar dari hotel untuk berjalan-jalan mencari udara segar dan membeli kebutuhan pokok dari toko 7/11,’’ tulis Elkan di IG-nya.
Namun, tidak lama, story di Instagram-nya tersebut dihapus.
STY ‒inisial Shin Tae-yong‒ berterima kasih banyak kepada pemerintah Singapura dan FAS (federasi Singapura) karena diizinkan mengadakan AFF walaupun pandemi.
Namun, sepanjang turnamen, ada beberapa kejadian yang tidak mengenakkan. Terutama perihal administrasi. ’’Memang banyak masalah juga di karantina,’’ keluh STY.
Perihal empat pemainnya, STY baru mendapatkan kabar bahwa mereka tidak bisa bermain per kemarin (1/1) pagi. STY menjelaskan, peristiwa pemain keluar hotel terjadi pada 15 Desember. Itu disebabkan mereka terlalu sumpek di kamar. ’’Tetapi, keluar sebentar saja. Kami sudah dikasih penalti dan peringatan. Kami sudah oke,’’ ungkapnya.
Masalahnya, sambung STY, hotel yang ditempati timnas, khususnya lantai 7 dan 8, tidak begitu nyaman. Dia menyebutkan bahwa banyak orang umum di dalam hotel. ’’Weekend pun banyak orang yang mabuk juga karena ada party. Mungkin wedding party,’’ ujarnya.
Karena itu, kondisi tersebut sangat menguras fisik dan mengganggu istirahat pemain. ’’Untuk ke depannya kami berharap ada perbaikan terkait masalah ini agar lebih fokus di pertandingan,’’ saran pelatih asal Korsel itu.
PSSI juga kecewa dengan perlakuan pemerintah Singapura kepada timnas Indonesia. Kekecewaan itu disampaikan Sekjen PSSI Yunus Nusi. Pihaknya menjelaskan sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble.
’’Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain,’’ kecam Yunus.
’’Ini juga e-mail tidak ada kop surat dan hanya ditulis badan e-mail. Terus dikirim saat malam jelang pergantian tahun 2022,’’ keluhnya.
’’Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan? PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini. Timnas Indonesia banyak dirugikan selama pergelaran Piala AFF 2020 di Singapura,’’ tambahnya.