BabatPost.com-Sebelum diakuisisi Dewa United, Martapura FC adalah tim yang sulit berprestasi. Bahkan, Martapura FC sempat mengalami krisis finansial akibat pandemi Covid-19.
Namun, sejak berganti identitas menjadi Martapura Dewa United dan pindah home base dari Kalimantan Selatan ke Banten awal tahun ini, prestasi tim tersebut langsung melejit.
Tak perlu waktu lama, Martapura Dewa United langsung promosi ke Liga 1. Tiket promosi ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu didapat semalam (30/12) dalam perebutan tempat ketiga Liga 2.
Tangsel Warriors –julukan Martapura Dewa United– sukses mengalahkan PSIM Jogjakarta dengan skor 1-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Gol semata wayang Tangsel Warriors dalam pertandingan itu diciptakan Gufroni Al Maruf pada menit ke-47.
Pelatih Martapura Dewa United Kas Hartadi puas atas keberhasilan timnya menembus Liga 1. Sejak awal musim, mantan pelatih Sriwijaya FC itu berupaya membuat Martapura Dewa United menjadi tim yang superior.
Kas berhasil membuktikan targetnya. Sepanjang perhelatan Liga 1 musim ini, Kas membawa Martapura Dewa United meraih 10 kemenangan dan 2 hasil imbang. Di bawah racikan strategi pelatih asal Solo, Jawa Tengah, itu, Martapura Dewa United hanya 3 kali dikalahkan tim lawan.
”Saya mengucapkan terima kasih kepada para pemain dan seluruh elemen tim yang sudah bekerja keras. Akhirnya, kami bisa promosi ke Liga 1,” ujarnya.
Hasil semalam juga menjadi prestasi tersendiri bagi Kas. Pria 51 tahun itu sudah dua kali membawa tim Liga 2 promosi ke kompetisi kasta tertinggi. Sebelum Martapura Dewa United, Kas berhasil meloloskan Kalteng Putra ke Liga 1 sebagai tim peringkat ketiga Liga 2 musim 2017–2018.
”Waktu saya meloloskan Kalteng Putra ke Liga 1, pertandingan dimainkan di Stadion Pakansari. Kali ini, di stadion yang sama, saya membawa Martapura Dewa United promosi ke Liga 1. Capaian ini bisa diraih karena kami melakukan persiapan sejak awal,” ungkap Kas.
Pelatih PSIM Seta Nurdiyantara tidak dapat menutupi kekecewaan setelah timnya dipaksa menyerah oleh Martapura Dewa United. Namun, Seta memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pemainnya. Menurut Seta, Laskar Mataram sudah berjuang maksimal meskipun tidak tampil dengan kekuatan penuh.
”Kedua tim bermain saling menyerang. Namun, pada babak pertama, kami tertinggal satu gol. Pada babak kedua, kami berusaha menyamakan skor dengan melakukan rotasi. Namun, kami tetap tidak bisa terhindar dari kekalahan,” ucap Seta.
Meski gagal membawa PSIM promosi ke Liga 1, prestasi Seta patut diacungi jempol. Sebelum Seta datang, perjuangan Laskar Mataram di kompetisi kasta kedua lebih sering terhenti sampai fase grup. Namun, di bawah komando Seta, PSIM mampu menembus partai puncak Liga 2.
”Saya pribadi mewakili tim meminta maaf kepada para suporter PSIM. Tahun ini kami belum bisa memberikan prestasi terbaik. Semoga PSIM ke depan semakin sukses,” ungkap mantan pelatih PSS Sleman tersebut.