Casey Stoner: Run-Off Aspal Inovasi Terburuk di MotoGP

Mantan pembalap, Casey Stoner, tidak suka dengan pengaspalan run-off. Juara dunia MotoGP tersebut inovasi untuk meningkatkan keselamatan itu merupakan yang terburuk dalam dunia balap motor.

Seluruh sirkuit memasang rumput, gravel trap dan karpet seperti rumput untuk run-off. Namun beberapa tahun ini, mayoritas pengelola trek mengubah area tersebut menjadi aspal dan mengecat jadi hijau.

Mereka memasang sensor di area tersebut untuk memperingatkan soal track limit. Para pembalap hanya diizinkan melewati kerb empat kali sebelum mendapat penalti.

Menurut Dorna dan pengelola sirkuit, semua langkah itu untuk membatasi kecelakaan. Namun, pandangan kontra diberikan Stoner.

Berita Terkait :  Enea Bastianini: Akan Sulit Memimpin di Portimao

Sepanjang musim 2021, masih banyak terjadi insiden dan beberapa berakhir dengan hilangnya nyawa pembalap. Para rider Moto3 pun masih ugal-ugalan.

Hilangnya run-off klasik yang dituding jadi aspal dipandang punya kontribusi atas semua peristiwa itu. Mereka tak takut berduel hingga melewati pembatas.

“Saya kira dukungan besar harus datang dari race direction. Saya kira perlu lebih jelas atau keputusan definitif dalam berkendara dan hal-hal seperti itu, karena tidak ada isu selama bertahun-tahun,” katanya.

“Dan sekarang, ada semua kelonggaran ini, tidak ada tepi trek lagi. Itu terus berjalan dan dibatasi oleh beberapa cat hijau.

Berita Terkait :  Race Control Mandalika, Pusat Kendali Canggih MotoGP Indonesia

“Saya kira itu tak membantu situasi, para pembalap tak punya rasa takut karena tidak ada tepi trek di mana sebelumnya terdapat rumput hijau, di mana setiap pembalap bisa memeriksa dirinya.

“Sekarang seperti, ‘Hei, saya akan menghajarnya dan tak masalah jika saya keluar dari trek karena masih ada banyak bagian dari lintasan di sana.”.

Eks rider Ducati tersebut juga menyoroti hilangnya rasa hormat satu sama lain. Race direction perlu bertindak tegas dalam menetapkan hukuman.

“Saya kira setiap pembalap perlu belajar sedikit lagi tentang respek satu sama lain. Saya pikir  bukan hanya pembalap muda yang menyebabkannya. Saya sudah melihat banyak pembalap lebih matang dan mereka yang lebih berpengalaman melakukan manuver serupa,” Stoner mengungkapkan.

Berita Terkait :  Maverick Vinales Sedih MotoGP Musim 2021 Berakhir

“Menurut saya, itu semua berasal dari penalti dan hukuman yang mungkin kurang tegas dan tidak definitif dan jelas. Jika lebih berat lagi dari itu, maka setiap pembalap akan lebih menahan diri tidak ugal-ugalan.

“Tapi, bagi saya, hal yang paling buruk terjadi di balap motor adalah run-off ekstra. Tidak ada tepian trek sekarang, tidak ada batas dan saya kira sangat sulit menahan semua orang di dalamnya.”

Related posts