“Peran media di tengah informasi hoaks di masyarakat sangat penting,” kata Kepala Biro Antara NTB Riza Fahriza saat acara diskusi bersama wartawan NTB di Hotel Santika, Mataram, Selasa.
Riza mengatakan, media sosial saat ini begitu kuat karena netizen menelan semua informasi yang viral di masyarakat tanpa menyaring terlebih dahulu terkait keakuratan informasi tersebut.
Untuk itulah diharapkan peran media dan junalis dalam mengklarifikasi informasi yang berkembang termasuk meluruskan informasi hoaks yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
“Ini supaya informasi yang berkembang tidak liar, di sinilah peran media penting dalam melawan hoaks,” katanya.
Menurut dia, berita-berita hoaks justru berbahaya bagi kemajuan pembangunan di NTB termasuk dalam pengembangan pariwisata.
Oleh sebab itu, LKBN Antara terus melakukan pencegahan terhadap informasi hoaks supaya berita yang viral di media sosial maupun di masyarakat sesuai dengan fakta.
“Kreasi terus dilakukan dan menjadi garda terdepan memberikan citra positif untuk kemajuan pembangunan di Indonesia,” katanya.
Pemeriksa Fakta Senior Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Dedy Helsyanto mengatakan, media telah memberikan kontribusi banyak bagi kemajuan masyarakat dan daerah, sehingga peran media dan jurnalis melawan hoaks sangat diharapkan.
Hal ini karena pemberitaan dalam media telah melewati kode etik jurnalis. “Sehingga tidak ada berita hoaks yang dibuat oleh media,” katanya.