BabatPost.com-Persebaya Surabaya berduka. Choesnoel Farid meninggal dunia kemarin pagi. Pria yang akrab disapa Abah Farid itu dimakamkan di TPU Karanggayam Wetan sore harinya.
Abah Farid merupakan manajer tim pada 2017 lalu. Dia memimpin Green Force –julukan Persebaya– dalam turnamen Piala Dirgantara 2017. Saat itu, Persebaya baru diakui oleh PSSI. Pada akhirnya, Green Force keluar sebagai juara turnamen.
Manajemen Persebaya merasakan duka mendalam. Mereka menaruh respek tinggi kepada Abah Farid. ’’Beliau jadi manajer karena saat itu tidak ada yang melirik Persebaya sama sekali. Tim yang baru diakui PSSI,’’ kata Sekretaris Tim Persebaya Ram Surahman kepada Jawa Pos.
Saat Persebaya tidak diakui PSSI selama lima tahun, Abah Farid adalah salah satu yang paling getol menghidupkan tim. ’’Wong iku totalitas gawe perjuangane Persebaya (Orang itu totalitas demi memperjuangkan Persebaya),’’ tegas Ram.
Dia ingat betul perjuangan pemilik klub internal Al Rayyan tersebut. Salah satunya adalah saat klub sedang seret pemasukan. Sementara Abah Farid tetap ngeyel bagaimana tim bisa tetap menggelar latihan.
Lalu, apa yang dilakukan? ’’Abah Farid rela menggadaikan sertifikat rumahnya di daerah Pacar Kembang (Surabaya) demi kelangsungan operasional klub. Itu saya ingat betul sampai sekarang,’’ jelas pria asal Benjeng, Gresik, tersebut.
Karena itu, Ram menyebut Persebaya yang kini bangkit tidak lepas dari andil Abah Farid. ’’Beliau ingin tim tetap eksis walaupun tidak bisa ikut kompetisi,’’ tambahnya.
Terakhir, mendiang juga ikut berjuang dalam sengketa lahan Wisma Persebaya. Dia ikut dalam beberapa sidang yang dilakukan. Maka wajar manajemen Green Force merasa kehilangan. Pihak klub pun mem-posting kepergian Abah Farid di akun Instagram.