Ducati Ingin Masa Depan Berkelanjutan bersama Francesco Bagnaia

Jika merujuk rapor MotoGP 2021, Francesco Bagnaia adalah pembalap terbaik Ducati saat ini. Kinerja yang memuaskan membuat rider 24 tahun itu punya masa depan bagus dalam skuad Borgo Panigale.  

Francesco Bagnaia punya kans meraih gelar MotoGP musim 2021. Sial, crash di Grand Prix (GP) Emilia Romagna mengubur kesempatannya menjadi pembalap kedua yang mampu keluar sebagai juara dunia kelas premier bersama Ducati.

Bagnaia pun harus puas menyelesaikan kejuaraan sebagai runner-up, sementara titel diklaim oleh rider Yamaha Fabio Quartararo. Pun begitu, pencapaiannya tetap mengesankan. Melebihi ekspektasi Ducati.

Ia berhasil membukukan total sembilan podium, termasuk empat kemenangan dalam enam race terakhir MotoGP 2021, yakni pada GP Aragon, San Marino, Algarve dan Valencia.

Berita Terkait :  Resmi: Sirkuit Catalunya Tuan Rumah F1 dan MotoGP hingga 2026

Ducati tidak menyangka pembalap jebolan Akademi VR46 milik Valentino Rossi itu akan langsung bisa bersaing dalam perebutan gelar pada tahun perdananya membela tim utama atau musim kedua Bagnaia di MotoGP.

Namun itulah yang terjadi. Pecco – sapaan Bagnaia – muncul sebagai penantang serius setelah rekan setimnya, Jack Miller, yang awalnya menjadi tumpuan Ducati untuk bersaing meraih gelar, mengalami masalah konsistensi.

Setelah musim pertama yang sukses di tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia pun otomatis paling difavoritkan mampu merebut gelar dari Quartararo pada MotoGP 2022. Namun di saat yang sama, masa depannya pun menuai sorotan.

Kontrak Bagnaia, seperti diketahui, akan habis pada akhir musim depan. Ia tentu saja menjadi pembalap idaman seluruh pabrikan. Tetapi Ducati melihatnya sebagai rider mereka untuk jangka waktu panjang.  

Berita Terkait :  Maverick Vinales: Kemenangan Aleix Espargaro Ubah Citra Aprilia

Dengan kata lain, masa depan Pecco Bagnaia dalam tim yang identik dengan warna merah itu terjamin. General Manager Ducati Corse, Luigi “Gigi” Dall’Igna pun merasa seperti itu, bahwa mereka ingin masa depan berkelanjutan.

“Saya percaya begitu dan memang itulah yang akan saya coba lakukan,” kata Dall’Igna ketika ditanya terkait peluang Bagnaia bertahan memperkuat tim utama Ducati untuk waktu yang lama.

“Namun seperti kita ketahui, untuk mencapai kesepakatan diperlukan komitmen dua pihak. Jadi itu tidak hanya bergantung pada kami, tetapi juga dia (Bagnaia). Secara obyektif, saya pikir ini sesuatu yang kedua pihak inginkan.”  

Berita Terkait :  Perjuangan ITDC Datangkan MotoGP ke Indonesia

Pecco Bagnaia dan Ducati telah lama membangun koneksi. Ia menjajal Desmosedici pertama kali pada akhir 2016 setelah meraih kemenangan pertamanya dengan Aspar Team di kategori Moto3.

Ia kemudian dapat tawaran promosi ke MotoGP untuk membela Pramac Racing pada 2018 setelah debut impresif di Moto2 2017. Namun Pecco memilih bertahan demi meraih gelar kelas intermediate.

Sukses menjuarai Moto2 2018, sang rider naik ke MotoGP 2019, memperkuat Pramac. Dua tahun bersama tim satelit Ducati itu, Bagnaia dipromosikan ke tim utama pada 2021 dan langsung memberikan kinerja impresif.     

 

Related posts